Disinyalir para pedagang memanfaatkan hal tersebut untuk ikut mendapatkan keuntungan lebih. Kenaikan harga ini tentu saja banyak dikeluhkan masyarakat, dan pemerintah dituding tidak melakukan pengawasan terhadap harga dipasaran. "Alhasil para pedagang seenaknya menaikan harga," ungkap Hasnatati, 50, yang ditemui Tempo di Pasar Minggu Kota Bengkulu, Minggu (27/6).
"Masa harga-harga mendadak naik setelah tahu PNS mendapat gaji 13, padahalkan uang tersebut untuk biaya anak sekolah," kata wanita yang berprofesi guru tersebut. Berdasarkan pantauan Tempo dipasar dan juga dikatakan Hasnatati, minyak goreng sebelumnya Rp 9.500 naik menjadi Rp15.000 per kilogram. Gula sebelumnya Rp 8.000 naik Rp 9.500 per kilogram. Belum lagi ayam yang sebelumnya Rp 22.000 naik menjadi Rp 26.000.
"Bawang merah yang biasanya hanya Rp 14.000 per kilogram sekarang naik jadi Rp 20.000. Apalagi bawang putih sebelumnya hanya Rp 12.000 naik menjadi Rp 24.000," katanya kesal. Ditambahkan Hasnatati hal ini terjadi karena pemerintah tidak serius dalam mengawasi harga yang ada di pasaran. Sehingga para pedagang dapat menaikan harga seenaknya saja.
Sementara itu salah seorang pedagang manisan, Gadis, 36, mengatakan jika semenjak gaji ke-13, ada peningkatan jumlah pembelian. Biasanya omsetnya hanya bekisar Rp 500.000 - Rp 750.000, meningkat hingga mencapai satu juta rupiah. "Gaji-13 ternyata juga membawa keuntungan bagi kami para pedagang, biasa akhir bulan begini sepi pembeli tapi sekarang malaj banjir pembeli," kata Gadis yang mengakui jika dirinya juga menaikan beberapa jenis barang, seperti gula dan minyak goreng.
Mengenai kenaikan harga dipasaran Walikota Bengkulu Ahmad Kanedi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya melalui Disperindag akan turun kepasar mengecek harga. "Kita akan segera turun ke pasar untuk mengontrol harga dipasaran," tegasnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI