TEMPO Interaktif, Jakarta -- Politisi Partai Golkiar gerah juga dengan langkah Nasional Demokrat pimpinan Surya Paloh. Secara resmi, partai ini malah telah melarang kadernya masuk organisasi bentukan sejumlah tokoh eks Golkar.
"Secara politis informasinya Nasdem akan menjadi parpol dengan target suara 5-10 persen," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham saat dihubungi wartawan, Kamis (24/6).
Menurut Idrus, pendirian Nasdem tidak bisa lepas dari perspektif politik. Ormas itu didirikan setelah Surya Paloh gagal menjadi Ketua Umum Golkar dalam Munas di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Namun yang disesalkan Golkar, Nasdem melakukan pendekatan dengan menggunakan atribut Golkar dalam merekrut keanggotaan Nasdem. Di beberapa daerah kekhawatiran ini telah terjadi. “Faktanya pendekatan dilakukan Nasdem sehingga pengurus Golkar juga jadi pengurus Nasdem,” kata dia.
Idrus menjelaskan pernyataan ini dibuat setelah banyak pertanyaan dari kader Golkar di daerah. Mereka meminta fatwa DPP Golkar terkait keberadaan dan sepak terjang Nasdem. Menurut Idrus, Nasdem tidak bisa disamakan dengan organisasi MKGR, Kosgoro, dan Soksi.
Ketiga organisasi itu, kata dia, adalah pendiri golkar. Sementara Nasdem didirikan pasca Munas Pekanbaru yang didirikan oleh Surya paloh dan bisa ditafsirkan sebagai bentuk kekecewaan. “Jadi jangan terjebak, kader kita untuk tidak ikut kepengurusan. Bagi yang sudah ada kami imbau agar menarik diri untuk melakukan konsolidasi. Ini yang tegas sehingga persoalan jelas,” tegasnya.
Karena itu, kata Idrus, sebaiknya pengurus Nasdem secara gentle mengaku keinginannya itu. "Kalau mau mendirikan partai ya silahkan, nanti pilih mau ke Nasdem atau mau ke Golkar," kata dia.
Meski sudah melarang kadernya masuk Nasdem. Idrus emoh disebut kalau sikap elit partainya itu adalah bentuk ketakutan Golkar. Bahkan Idrus justru menyatakan keyakinannnya Golkar semakin kuat. Sebab, kata dia, kader Golkar yang terlanjur aktif di Nasdem akan kembali ke Golkar.
Amirullah