TEMPO Interaktif, Bandung -Kenaikan harga daging ayam di pasaran disebabkan naiknya harga bibit ayam (Day Old Chick) dalam dua pekan terakhir yang mencapai Rp 4.400. "Bibit yang masuk ke peternak berkurang, peternak penggemukan hanya dipasok sekitar 70 persen (bibit ayam)," kata Heri Dermawan, Ketua Persatuan Peternak Ayam Potong Priangan Timur, Jawa Barat, Selasa (22/6).
Dengan harga bibit ayam yang tinggi, kata Heri, otomatis harga di pasaran merangkak naik. Harga ayam potong di pasaran kini mencapai Rp 27 ribu per kilogram karena menurut Heri, harga di tingkat peternak sampai pemotongan mencapai Rp 21 ribu. "Pedagang di pasar biasanya mengambil untung sampai Rp 3.000," katanya.
Menurut Heri, mahalnya harga bibit ayam itu karena peternak pembibit yang selama ini memasok kebutuhan ke peternak penggemuk, diduga memilih untuk menggemukkan ayamnya sendiri. "Peternak tidak mungkin bergantung pada pengusaha besar, saatnya pemerintah memberikan insentif pada kelompok peternak untuk membuat pembibitan sendiri," katanya.
Menurut Heri, kebutuhan untuk membuat satu peternakan pembibitan (Bidding farm) sangat tinggi. Sehingga peternak skala kecil sulit untuk membuatnya. Untuk kapasitas skala menengah dengan kapasitas 40 ribu ekor ayam saja membutuhkan setidaknya Rp 4 miliar. "Selama ini tidak ada aturan yang melarang bidding farm melakukan penggemukan sendiri. Untuk ini pemerintah perlu turun tangan untuk pengusaha kecil," ujarnya.
ALWAN RIDHA RAMDANI