TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Hujan yang mengguyur Kota Bandar Lampung selama hampir empat jam membuat ratusan rumah terendam, Sabtu (19/06).
Banjir terjadi akibat Sungai Way Lunik tidak mampu menampung air hujan. “Air sungai meluap secara perlahan sehingga kami bisa menyelamatkan barang elektronik,” kata Sunarto, warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, di lokasi banjir.
Air dengan ketinggian berkisar 30 sentimeter hingga satu meter itu merendam rumah di Kelurahan Garuntang dan Way Lunik, Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Puluhan warga yang panik memilih mengungsi ke pinggir Jalan Yos Sudarso. Mereka membawa kompor, alat masak dan mendirikan tenda darurat.
Banjir juga menyebabkan sejumlah ruas Jalan Yos Sudarso dan Malahayati terendam air hingga setengah meter. Akibatnya terjadi kemacetan panjang hampir tiga kilometer. Puluhan truk pegangkut hasil bumi terjebak banjir di jalan di depan gudang.
Ratusan truk pengangkut barang yang hendak keluar dari pabrik dan gudang di sepanjang Jalan Yos Sudarso tertahan. Truk-truk itu hendak menuju Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan. Selain truk, kendaraan roda dua juga terjebak dan mogok karena terendam air.
Baca Juga:
Menurut Sunarto, banjir kerap melanda perkampungan mereka sejak sejumlah pabrik dan gudang hasil bumi berdiri di sepanjang aliran sungai. Daerah aliran sungai, kata dia, semakin menyempit. “Jika hujan turun selama satu jam, daerah ini pasti banjir. Sudah langganan,” katanya.
Warga berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung menertibkan bangunan yang membuat aliran sungai menyempit.
Sementara itu hingga saat ini belum ada pejabat yang meninjau lokasi untuk menyalurkan bantuan bagi warga korban banjir.
NUROCHMAN ARRAZIE