Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Sodomi Asal Magelang Sering Onani

image-gnews
ilustrasi
ilustrasi
Iklan
TEMPO Interaktif, Magelang - RZ, 15 tahun, bocah Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Magelang pelaku sodomi delapan anak dilaporkan memiliki kebiasan onani dua hingga tiga kali dalam sehari. Kebiasaan itu dilakukan pelaku sejak usia 12 tahun.

Kesimpulan ini didapat setelah polisi mendatangkan psikolog dari Semarang. Sejak kasus ini terungkap sepekan lalu, polisi meminta bantuan seorang psikolog di Semarang untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. “(Hasilnya) diterima Rabu kemarin,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolsiain Resor Magelan Ajun Komisaris Aris Suwarno, Kamis (3/6).

Dalam laporan itu, disebutkan pelaku mengakui telah mensodomi 15 anak-anak. Jumlah yang diakui pelaku ini lebih banyak dari yang disebutkan polisi sebanyak delapan anak saja. Usia para korban bervariasi, dari yang terkecil berusia 5 tahunan, berinisial MRM.

Aris mengatakan polisi akan mengembangkan penyidikan kasus ini. Awal penyidikan kasus ini dilakukan dengan memeriksa 17 anak yang kawan sepermainan pelaku. Hasilnya, sebanyak delapan anak mengakui pernah disodomi pelaku. Untuk memastikan dugaan ada korban lain, polisi memintakan visum dokter terahdap anak-anak itu.

Untuk mengungkap tuntas masalah ini, polisi berharap masyarakat mau bekerjasama dengan polisi. “Kondisi (pelaku) labil, selalu berubah-ubah menjawab,” kata dia.

Dalam laporan psikologis itu, Dwi Yanny L, Psikolog asal Semarang yang memeriksa kondisi kejiwaan pelaku menulis, pelaku berbuat amoral karena tidak pernah mendapat pendidikan keluarga. Pelaku juga tidak memiliki figur panutan. “Tidak mempunyai tata krama,” tulis dia.

Pelaku, kata dia, juga memiliki sifat pemalas. Kondisi ini disebabkan terlalu banyak onani sehingga jadi lemah syarafnya.

Dia mensarankan, pelaku semestinya mendapat pendampingan (rehabilitasi) psikologis agar tumbuh kepribadian yang positif. Adapun terkait dengan perbuatan kriminal pelaku dia mensarankan penanganan yang intensif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Desa Jamus Kauman Kecamatan Ngluwar –tempat RZ tinggal- Heri Susanto mengatakan pelaku lahir tanpa diketahui siapa bapaknya. Ibunya, inisial Y, kini 36 tahun, sejak muda telah merantau ke luar daerah. Pada 1995, Y pulang berbadan dua. “Dia mengandung (RZ),” kata dia.

Setelah lahir, RZ dititipkan pada pasangan Nuryanto alias Nurjalan dan Marsiyah, masing-masing 65 tahun, kakek dan neneknya. Adapun Y, kembali merantau ke luar daerah. Delapan bulan lalu, dia berangkat ke Malaysia untuk menjadi tenaga kerja wanita.

Nuryanto mengatakan setahun sekali Y, anaknya pulang kampung. Namun dalam sebulan sekali Y mengirimkan uang untuk biaya hidup dan sekolah RZ, anaknya.

Di kampung, RZ dikenal bandel dan suka mencuri. Empat tahun lalu dia nyantri di pondok Tanwirul Qulub, yang hanya berjarak 200 meter dari tempat tinggalnya. Namun hanya dia hanya bertahan dua tahun. “Tahun 2008 dikeluarkan, karena memukul anak perempuan,” kata Kyai Abu Qomarudin, pengasuh pondok.

Selain suka memukul, kata dia, RZ juga suka mencuri. Sejumlah uang dan telepon genggam santri di pondok pernah hilang dicuri RZ.

ANANG ZAKARIA
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

48 hari lalu

Suasana saat para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) menerima kunjungan dari keluarga untuk berbuka puasa bersama di Lapas Kelas IIA Pontianak di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu, 29 Maret 2023. Selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, Lapas Kelas IIA Pontianak memberikan kesempatan kepada WBP untuk berbuka puasa bersama keluarga inti agar hubungan silahturahmi kekeluargaan tidak terputus. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.


Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

13 Oktober 2022

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

Pemkot Jakbar memastikan korban kekerasan seksual anak itu mendapatkan perlindungan sehingga tidak mengalami trauma dan tertekan.


Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

13 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

Anggota Polsek Kalideres, Jakarta Barat, menangkap pelaku sodomi terhadap anak yang beraksi di sebuah empang hingga tersebar melalui media sosial.


Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

11 Oktober 2022

Lokasi pelecehan seksual di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

Sejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat empang mengaku mengetahui kasus sodomi itu setelah viral di media sosial.


Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

11 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.


Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

26 Desember 2020

Ilustrasi Perempuan Pembunuh. shutterstock.com
Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

Salah satu pembunuhan dalam Kaleidoskop 2020 metro adalah kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.


Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

10 Desember 2020

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

Manusia silver tersangka pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, AYJ alias Amoy, 17 tahun, menjelaskan alasannya memotong tubuh Dony Saputra.


Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

Pengamen manusia silver berinisal AYJ alias Amoy, 17 tahun, ternyata bukan sekali saja menjadi korban sodomi oleh Dony Saputra, 24 tahun.


Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi. kisspng.com
Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan kepolisan harus terlebih dahulu menangani kasus sodomi yang pernah dialami manusia silver, A.


Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

9 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

Aparat gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya menangkap seorang remaja berusia 17 tahun berinisial A, tersangka mutilasi.