“Kita akan membagi kawasan tersebut menjadi empat fragmen,” kata Sri Baskoro, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Rabo (19/5). Di masing-masing fragmen, mereka akan menggelar kegiatan yang berbeda.
Di fragmen pertama, mereka akan menyelenggarakan berbagai kegiatan olah raga. Fragmen itu dimulai sejak kawasan Purwosari hingga Sriwedari. Sedangkan fragmen kedua akan digunakan untuk kegiatan seni budaya. Fragmen berikutnya digunakan sebagai kegiatan hiburan, sedangkan fragmen terakhir digunakan untuk kegiatan edukasi. “Misalnya untuk belajar menggambar,” kata Baskoro.
Menurut dia, kegiatan tersebut akan diselenggarakan secara rutin tiap Minggu pagi. Mereka juga tidak menyediakan anggaran untuk berbagai kegiatan tersebut. “Kita telah menggandeng sejumlah komunitas sebagai penyelenggaranya,” kata Baskoro.
Kebijakan penggunaan Jalan Slamet Riyadi sebagai kawasan car free day rencananya akan diterapkan mulai 30 Mei. Menurut Baskoro, kendaraan bermotor dilarang melintas tiap hari Minggu, dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Meski demikian, pihaknya tetap memperkenankan kendaraan tidak bermotor untuk bisa tetap melintas. “Misalnya becak dan dokar,” kata Baskoro. Selain itu, kendaraan umum seperti bus kota juga tetap diperkenankan untuk melintas. Dia menegaskan, penerapan kawasan car free day tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum.
Aahmad Rafiq