TEMPO Interaktif, Yogyakarta – Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi sinyalemen, bahwa tidak menutup kemungkinan pengganti dirinya kelak sebagai raja adalah perempuan. Meski tidak secara eksplisit dikemukakan, namun Sultan mengakui bahwa jika dibandingkan dengan istrinya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, maka putri sulungnya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun mempunyai peluang lebih.
“Kalau GKR Hemas kan, orang lain. Kalau GKR Pembayun kan anak langsung dari raja,” kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan, Jumat (14/5).
Di sisi lain, Sultan mengingatkan, bahwa kraton mempunyai paugeran atau aturan sendiri. Bahwa paugeran kraton selamanya adalah yang menjadi raja biasanya laki-laki. Hanya saja, lanjut Sultan, sebagai raja dia tidak boleh membedakan peran laki-laki dengan perempuan. “Siapa raja yang berkuasa, dia berhak melakukan perubahan,” tegas Sultan.
Meski demikian, Sultan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Yogyakarta terkait siapa yang kelak menjadi raja di Kraton Yogyakarta untuk menggantikan dirinya. “Terserah aspirasi rakyat, siapa sultan nanti,” imbuh Sultan.
PITO AGUSTIN RUDIANA