TEMPO Interaktif, Surabaya - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewandhie Surabaya kekurangan dana untuk membangun gedung utama rumah sakit setempat. "Dana yang tersedia sebesar Rp 14 miliar hanya cukup untuk membangun tiga lantai, harusnya empat lantai," kata Direktur Utama RSUD Dr Soewandhie Surabaya, Didik Rijadi, Kamis (6/5).
Ia mengatakan, dana sebesar Rp 14 miliar itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Surabaya untuk membenahi infrastruktur kesehatan rumah sakit setempat.
Didik meminta kepada pelaksana pembangunan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota untuk mengajukan tambahan dana dalam perubahan anggaran keuangan APBD Surabaya 2010. Adapun PAK APBD 2010 akan dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya pada November mendatang.
"Lantai empat harus bisa diselesaikan tahun ini. Kekurangannya bisa diajukan dalam PAK," ujar dia. Jika pembangunan gedung tidak diselesaikan tahun ini, menurut Didik, bisa berdampak pada status rumah sakit yang sebelumnya puskesmas ini. "Bisa melorot ke tipe C dari sebelumnya tipe B," kata dia.
Asisten Administrasi Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya Mukhlas Udin mengatakan, Departemen Kesehatan memberikan batas waktu pembenahan fisik hingga akhir tahun 2010.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pemkot akan mengajukan penambahan anggaran jika ada kekurangan dana dalam pembangunan gedung Rumah Sakit Dr Soewandi. Solusi lainnya, kata dia, dana bisa ditanggung oleh rekanan terlebih dahulu.
"Dengan meningkatkan infrastruktur pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Dr Soewandi akan tetap bertipe B," tambah Mukhlas Udin.
DINI MAWUNTYAS