TEMPO Interaktif, Medan - Banjir bandang menghantam dua desa di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Banjir yang terjadi sekitar pukul 21.30 WIB Kamis (29/4) itu menerjang sembilan rumah hingga terseret arus menuju Danau Toba.
Kepala Polisi Resor Samosir Ajun Komisaris Besar Aiman Syahfrudin kepada Tempo, Jumat (30/4), mengatakan satu orang pelajar bernama Marsaulina Boru Situmorang, 15 tahun, tewas terseret arus banjir.
Sedangkan korban yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian adalah Lidia Boru Tamba, 48 tahun, Ibu Marsaulina, Marintan Rumada Situmorang, Pegang Hasudungan Sitomorang, dan Samuel Aldo Situmorang, kesemuanya adalah adik Marsaulina. "Korban tewas dan hilang merupakan satu keluarga yang tinggal di Desa Sabulan, Kecamatan Sitiotio," kata Aiman.
Saat ini, ujar Aiman, polisi terus berupaya mencari korban yang hilang. "Cuaca buruk dan hujan mengganggu pencarian ini,"kata Aiman. Namun polisi yakin akan menemukan korban yang hilang. "Polisi berkonsentrasi mencari korban di daerah pinggiran sungai di sekitar lereng bukit Desa Sabulan," kata Aiman.
Wakil Ketua DPRD Samosir Jhony Sitohang mengatakan dua desa yang dilanda banjir bandang yakni Buntu Mauli dan Sabulan menyebabkan sembilan rumah rusak parah dan terseret arus hingga Danau Toba.
Baca Juga:
"Saya sudah minta Bupati Samosir agar segera mengirim bantuan dan evakuasi bagi warga kampung yang terisolir akibat jalan putus. "Bupati Mangindar Samosir tengah dinas ke Jakarta,"kata Sihotang.
SAHAT SIMATUPANG