TEMPO Interaktif, Denpasar - Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Gde Sugianyar menyatakan akan mengumpulkan keterangan terkait dengan peredaran video tentang gigolo di Pantai Kuta, Bali. Sebab, video itu dinilai sudah membuat resah masyarakat. “Kita sudah koordinasi dengan bagian intel dan Polsek Kuta untuk mengumpulkan bukti-bukti pembuatan film itu,” kata Sugianyar, Selasa (27/4).
Menurut dia, Polda Bali akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Pantai Kuta untuk membuat langkah-langkah penertiban guna mencegah gigolo beroperasi di Pantai Kuta. Sugianyar menyatakan, orang yang berprofesi sebagai gigolo itu merupakan orang yang tidak memiliki kepentingan. Polisi berharap, penertiban itu akan membantah semua fakta yang dipaparkan dalam video itu. “Kita akan selidiki apakah tokoh dalam video itu tahu dirinya dipublikasikan,” ujar Sugianyar.
Menyikapi video ini, Satuan Tugas Pantai Kuta bahkan sudah menggelar razia terhadap pemuda-pemuda di kawasan itu. Kemarin, belasan pemuda yang diindikasi tidak memiliki pekerjaan namun sering berkeliaran di Pantai Kuta ditangkap dalam razia tersebut.
I Gusti Ngurah Tresna, Kepala Satgas Pantai Kuta menyatakan, pihaknya tidak ingin Pantai Kuta tercoreng citranya karena ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Video dokumenter tentang gigolo di Pantai Kuta yang berjudul Cowboys in Paradise ini sudah beredar di internet, bahkan bisa dilihat di situs pengunduh video Youtube. Tayangan di video itu dibuka oleh pemuda berkacamata yang menawarkan jasanya kepada wanita asing. Video ini juga menyebutkan Kuta sebagai surga wisata seks bagi ribuan turis wanita.
WAYAN AGUS PURNOMO