TEMPO Interaktif, Jakarta - Forum Penegak Kebenaran, Keadilan dan Rekonsiliasi, meminta DPR, khususnya Komisi Hukum, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah kongkret dalam menuntaskan kasus daftar 401 nama-nama pelanggar hak asasi manusia di Timor-Timur yang dibuat oleh Serious Crime Unit (SCU) PBB. Penuntasan itu penting agar nasib mereka tidak menggantung.
"Kami sudah dinyatakan Mahkamah Agung tidak bersalah, tapi tetap tidak bisa kemana-mana (ke luar negeri). Bahkan, ke tanah kelahiran saya, Timor Leste, tidak bisa," kata juru bicara FPKKR, Eurico Guterres, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Hukum di Gedung DPR, Selasa (27/4).
Eurico yang menjadi satu dari 401 orang yang masuk daftar tersebut merasa sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak bisa memberikan pembelaan terhadap mereka, meskipun sudah dinyatakan tidak bersalah secara hukum. Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak hanya diam dan terus berusaha untuk menghapus 401 nama pelanggar HAM Timor-Timur dari daftar SCU. "Kalau sudah bebas murni, kewajiban negara untuk memberi tahu negara lain untuk mencabut cekal itu," ujar Eurico.
Pemerintah pun, ia melanjutkan, seharusnya telah berkomunikasi dengan Timor Leste mengenai posisi dia dan 400 rekan lainnya. "Pengadilan telah menyatakan tidak (bersalah), sementara Timor Leste masih menuntut saya dihukum. Kalau saya ke sana bisa ditangkap," kata mantan panglima pejuang Timor Timur yang mengaku harus tinggal di Kupang ini .
Eurico dan teman-temannya berharap mereka akan memperoleh semacam identitas resmi atau surat yang bisa mereka jadikan identitas jika ingin pergi ke luar negeri atau kembali ke tanah kelahirannya. "Semacam surat dari presiden atau dewan atau siapapun yang bisa kami pegang," ujar dia.
Wakil Ketua Komisi Hukum Tjatur Sapto Edy yang memimpin rapat mengatakan akan segera menindaklanjuti kasus ini. "Komisi III akan rapat internal untuk membentuk tim guna menindaklanjuti laporan FPKKR," kata dia.
Selain ke Komisi III, FPKKR juga mengajukan pengaduan serupa ke Komisi I DPR yang mengurus bidang pertahanan, keamanan, dan kementrian luar negeri. Dalam daftar CSU, beberapa nama terkenal ada di deretan 401 nama, seperti Jenderal Wiranto, Mayjen Kiki Syahnakri, Mayjen Adam Rachmat Damiri, dan Mayjen Zacky Anwar Makarim.
MUNAWWAROH