Iklan
TEMPO Interaktif, Surabaya - Setiap tahun, aliran dana berobat warga asal Jawa Timur keluar negeri mencapai Rp 7,2 trilyun atau hampir sama dengan total APBD Jatim setahun yang sebesar Rp 7,8 trilyun.
“Ini luar biasa, bayangkan kalau dana sebesar itu masuk ke Jatim, kan bisa untuk pembiayaan pembangunan,” kata Waki Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, saat membuka seminar dan Workshop Nasional Rumah Sakit ke-VI di JW Marriot Surabaya, Rabu (07/04).
Menurut Saifullah, selama ini pilihan berobat ke luar negeri dikarenakan warga menilai rumah sakit di Jatim masih kalah hebat dibandingkan dengan rumah sakit di luar. Padahal, beberapa rumah sakit di Jatim seperti RSUD Dr Soetomo telah memiliki standart International.“Bahkan data yang ada, rumah sakit di Jatim ternyata yang terbaik se-Indonesia,” katanya.
Beberapa dokter asal Jatim, kata dia, selama ini juga banyak yang sudah pulang setelah berguru pada beberapa rumah sakit terbaik di dunia.
Meski begitu, Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia Jawa Timur, Dr. Slamet Riyadi Yuwono menuturkan, rumah sakit di Jatim selama ini masih menghadapi tiga kendala utama yakni, sosialisasi mutu layanan, efisiensi serta pemerataan keberadaan rumah sakit. “Kalau masalah ini teratasi, saya yakin masyarakat yang berobat keluar negeri akan berkurang,” kata Slamet.
ROHMAN TAUFIQ
Iklan
