TEMPO Interaktif, Makassar - Bentrokan antar mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan siang tadi mengakibatkan jatuhnya enam korban luka-luka dari pihak mahasiswa dan petugas keamanan kampus. Korban menderita lemparan baru dan anak panah yang digunakan mahasiswa saat tawuran.
Lima korban dari pihak mahasiswa masing-masing Yamin, Asis, Jumzurisal, Ahmad Awaluddin yang terkena lemparan baru pada bagian muka dan kepala. Sedangkan satu mahasiswa bernama Bambang terkena anak panah di bagian paha kanannya.
Semua korban adalah mahasiswa Jurusan Perikanan. Satu korban lainnya adalah keamanan kampus bernama Abdul Muis. Korban terkena lemparan batu tepat di bagian muka saat berusaha melerai bentrokan kedua kubu mahasiswa.
"Korban sudah ada yang dipulangkan, namun juga masih ada yang dirawat di rumah sakit," kata Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Profesor Andi Niartiningsih.
Niartiningsih yang dimintai konfirmasi usai menggelar pertemuan dengan seluruh pemimpin fakultas dan jurusan menyayangkan insiden tersebut. Ia mengatakan, pemicu persoalan itu adalah persoalan sepele hasil pertandingan sepak bola antar kedua kubu mahasiswa.
"Itu berlanjut pada pengrusakan sekretariat keluarga mahasiswa Kelautan. Untuk kasus ini sebenarnya telah ditangani oleh Komisi Disiplin," tutur Niartiningsih.
Rencananya, sambung Niartiningsih, Komisi Disiplin akan menggelar rapat untuk menentukan sanksi bagi pelaku penyerangan sekretariat. Namun, sebelum rapat itu digelar, mahasiswa sudah terlanjur kembali saling berhadap-hadapan.
Senator Keluarga Mahasiswa Ilmu Kelautan, Ikbal, menilai pemimpin fakultas terkesan lamban menangani permintaan mahasiswa atas pengrusakan sekretariat. Itu sebabnya, beberapa oknum mahasiswa bereaksi sehingga bentrokan tidak dapat dihindari.
ABDUL RAHMAN