Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Layak Konsumsi, Gubernur Jawa Tengah Larang Bulog Bagikan Beras  

image-gnews
TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo melarang Badan Urusan Logistik Divisi Regional III Jawa Tengah untuk mendistribusikan beras di gudang Bulog Karanganyar untuk masyarakat miskin. Pasalnya, gubernur menganggap beras yang berada di gudang itu tidak layak dikonsumsi.

"Berasnya rusak dan berbau busuk," kata Bibit Waluyo usai melakukan inspeksi mendadak ke gudang beras milik Bulog yang berada di Karanganyar, Selasa (30/3). Selain itu, dia menganggap beras di gudang tersebut tidak memenuhi standar kebersihan.

Bibit menduga, rusaknya beras di gudang tersebut disebabkan tidak beroperasinya mesin pengering. Padahal seharusnya, mesin tersebut harus selalu dioperasikan, terutama pada saat mesin penghujan. Lagi pula, stok beras yang menumpuk di gudang merupakan hasil penyerapan dari petani pada pertengahan tahun lalu.

Keberadaan gudang tersebut menurut Bibit sangat strategis karena berdekatan dengan tiga kabupaten penghasil beras yang cukup diandalkan. "Gudang itu untuk menyerap hasil produksi beras di Karanganyar, Sragen, dan Sukoharjo," kata Bibit.

Dia khawatir, ketidakberesan pengelolaan gudang beras di Karanganyar tersebut membuat petani kesulitan dalam menjual berasnya. Sebab, banyak petani yang mengandalkan penyerapan dari Bulog untuk menjual berasnya. "Bisa berdampak pada gairah petani dalam menanam padi," kata dia.

Menurut Bibit, hasil pertanian padi di Jawa Tengah selama 2009 lalu cukup membanggakan. "Kita mengalami surplus beras hingga 2,6 juta ton," kata Bibit. Selain itu, hasil pertanian padi di Jawa Tengah menopang 15 persen dari kebutuhan beras nasional.

Mengenai penggunaan ribuan ton beras yang berada di gudang tersebut, Bibit menyerahkan persoalan tersebut kepada Bulog. "Mau di bakar atau diapakan, terserah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Kepala bulog Divre III Jawa Tengah, Harry Syahdan menolak berkomentar mengenai temuan tersebut. "Saya belum melihat ke lapangan," kata dia ketika ditemui di Surakarta.

Sedangkan Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta, Nono Sukrono secara tegas membantah jika beras yang tersimpan di gudang tersebut dalam kondisi rusak. "Semua dalam kondisi bagus," kata dia. Dia justru menyebut jika gubernur tidak memahami prosedur penyimpanan beras di gudang.

Dia beralasan, bau busuk yang berada di dalam gudang tersebut berasal dari bangkai tikus.  "Tadi anak buah saya melaporkan demikian," kata Nono. Adanya bangkai tikus tersebut berasal dari kegiatan penyemprotan obat anti hewan yang dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Namun dia mengakui, jika mesin pengering beras sudah beberapa waktu tidak dioperasikan. "Kita melakukan pengeringan manual dengan sinar matahari," kata dia. Menurutnya, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar mesin pengering.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.


Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Presiden Jokowi memberikan sambutan ketika meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Presiden mengatakan, peresmian pabrik ini merupakan realisasi investasi guna meningkatkan produksi industri farmasi. ANTARA
Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.


Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Presiden Jokowi bersiap melepaskan anak panah saat mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.


Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

TEMPO/Nurdiansah
Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.


Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Beras Bulog. ANTARA/Asep Fathulrahman
Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.


Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Seorang petugas mendata beras rakyat miskin di gudang Bulog, Gadang, Malang, Jawa Timur (15/12). Tahun depan pagu beras rakyat miskin turun dari 15 kilogram menjadi 13 kilogram per kepala rumah tangga. TEMPO/Nurdiansah
Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.


Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

TEMPO/Nurdiansah
Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.


JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

Beras Raskin. ANTARA/Aco Ahmad
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.


Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Anak-anak membawa jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia
Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.


Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Menteri BUMN, Rini M. Soemarno di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.