TEMPO Interaktif, Karawang – Luapan air di 13 tanggul penyangga yang berada di sepanjang daerah aliran sungai Citarum di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dinyatakan dalam kondisi kritis. “Rata-rata daya tampungnya tinggal 10 centimeteran lagi,” kata Arifin Kertasaputera, kepada Tempo, Jumat (25/3).
Jika debit air di 13 tanggul tersebut sudah limpas, kata Arifin, tak menutup kemungkinan akan berakibat jebol. “Kalau itu terjadi, maka, seluruh Kabupaten Karawang bisa terendam,” tutur Arifin.
Menurut Arifin, kedalaman setiap tanggul saat ini sudah berkurang drastis. “Mungkin hanya tinggal delapan meteran lagi,” ujar Arifin. Padahal, dulu ketika masih dalam kondisi normal, ke dalam tanggul rata-rata mencapai 13 meteran. Sehingga, jika debit air sungai Citarum meluap tidak khawatir jebol apalagi mendatangkan malapetaka banjir.
Pendangkalan akut juga terjadi di sepanjang 1.000 kilo meter lebih daerah aliran sungai Citarum yang membelah Kabupaten Karawang . Akibatnya, sama, daya tampung sungai terbesar di Jawa Barat tersebut tak mampu menampung debit air secara maksimal pada musim hujan.
Kusnendar, salah seorang warga Curug, yang tinggal di dekat Citarum, mengatakan, kedalaman sungai yang dulu jadi tempatnya bermain sambil mencari ikan mencapai empat meteran. “Sekarang kedalamannya paling banter tinggal tiga sampai empat meteran,” kata Kusnendar. Kecuali itu, di sepanjang pinggirannya pun sudah banyak yang beralih fungsi. “Jika musim kemarau banyak yang beralih fungsi jadi sawah,” kata Kusnendar.
Melihat kondisi daerah aliran sungai Citarum dan 13 tanggulnya yang ada di wilayah Karawang sudah rusak parah itu, Arifin mendesak pemerintah pusat segera melakukan rekosntruksi agar warga Karawang tidak terus menjadi bulan-bulanan banjir saban musim hujan dating setiap tahunnya. “Kewenangan merekonstruksi sungai Citarum itu kan berada di pemerintah pusat,” kata Arifin.
Kalau saja upaya rekonstruksi akan menelan anggaran yang sangat besar, upaya dini yang bisa dilakukan pemerintah pusat yakni melakukan perbaikan menyeluruh terhadap fasilitas tanggul yang ada. “Saya piker, upaya itu bisa membantu mengeliminir luapan air Citarum,” pungkas Arifin.
NANANG SUTISNA