TEMPO Interaktif, Surabaya - Sebuah perahu nelayan yang ditumpangi 15 pemancing dan satu nelayan (pemilik perahu) terbalik dan tenggelam tepat di bawah bentang tengah jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Jawa Timur, Minggu (21/3) sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibat kejadian ini, seorang pemancing tewas dan empat orang lainnya hingga siang ini belum ditemukan. Ditemui di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Surabaya, Muktar, 54 tahun, pemilik perahu yang selamat dari insiden nahas itu menuturkan, kejadian bermula ketika 15 pemancing mendatangi rumahnya yang berada tak jauh dari jembatan Suramadu. "Mereka mengetuk rumah saya sekitar pukul 02.00 WIB dan mau menyewa perahu," kata Muktar.
Semula, ke-15 pemancing ini berniat menyewa dua perahu, tapi karena Muktar hanya memiliki satu perahu akhirnya mereka bersepakat untuk hanya menaiki satu perahu nelayan kecil yang hanya berukuran panjang 7,5 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 60 cm. Perahu milik Muktar ini disewa Rp 75 ribu untuk mengantar para pemancing ini.
"Tiba di tengah jembatan (bentang tengah jembatan Suramadu atau di antara bentang ke 47-48 Suramadu) lambung kapal terisi air hampir penuh," kata Muktar mengisahkan.
Tak ingin perahunya terbalik, ia berusaha menguras air yang ada dalam kapalnya itu. Hanya saja, mengetahui perahu hampir penuh air, beberapa pemancing malah panik sehingga kapalpun tak bisa dikendalikan.
Kebetulan, dari arah timur datang ombak yang cukup besar sehingga perahupun terbalik. Selain karena ombak, terbaliknya kapal juga disebabkan karena beberapa pemancing ketakutan dan lombat dari kapal. Nahas, saat terbalik, tidak semua pemancing mengenakan pelampung.
Suwandi, 37 tahun, warga Platuk, Sidotopo Wetan, Kenjeran, salah seorang pemancing yang selamat menambahkan, saat terbalik itu, beberapa pemancing yang bisa berenang langsung berpegangan pada bentang tengah jembatan, sedangkan sisanya berpegangan pada perahu.
"Saya sudah tidak hapal lagi siapa yang selamat, yang pasti setelah terapung sekitar setengah jam, kami menemukan seorang teman kami sudah meninggal terapung," kata Suwandi. Pemancing yang diketahui tewas ini bernama Sulistyo, warga Randu Indah I, Sidotopo Wetan, Kenjeran.
Untungnya, selang beberapa menit kemudian datang sebuah perahu nelayan dan menolong para pemancing ini untuk dibawa menepi. Kemudian diketahui dari 16 penumpang perahu nahas itu, hanya 11 yang selamat, satu tewas, dan empat lainnya hilang. Korban tewas yang sudah ditemukan yaitu Sulistyo, saat ini langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Seluruh korban selamat adalah warga Kenjeran, masing-masing Muktar, 54 tahun, pemilik perahu, Suwandi, 37 tahun, Ratno, 34 tahun, Toni Suyatmiko, 55 tahun, Fauzi, 31 tahun, Rudiono, 41 tahun, Nono, 39 tahun, Sugeng, 40 tahun, Yanto, 42 tahun, Edi, 39 tahun, dan Nurkholis, 59 tahun.
Sedangkan empat korban hilang yang semuanya juga warga Kenjeran adalah Fauzi, 54 tahun, Sugianto, 48 tahun, Warsito, 45 tahun, dan Sudibyo, 54 tahun. Sementara korban tewas yang bernama Sulistyo, 50 tahun, juga warga Kenjeran.
Faturahman Taufik