TEMPO Interaktif, Bandung - Institut Teknologi Bandung, Senin (15/3), mengumumkan juara Sayembara Disain Arsitek untuk dipakai dalam pembangunan empat gedung baru senilai Rp 245 miliar. Dewan juri memilih rancangan Tiyok Prasetyoadi untuk pembangunan gedung paket 1 dan Irvan Pribadi Darwis untuk paket 2.
Atas prestasinyaitu, Tiyok dan timnya berhak membawa pulang hadiah uang Rp 100 juta. Lulusan Arsitektur ITB 2005 itu mengungguli seniornya, arsitek Baskoro Tedjo, yang ditetapkan sebagai juara kedua, dan Budiman Hendropurnomo di tempat ketiga.
Menurut anggota Dewan Juri, Iwan Sudradjat, keunggulan rancangan Tiyok di antaranya terkait aspek hijau dan ruang-ruang di antara gedung untuk ventilasi, serta penerangan alami. "Nanti ada pengembangan desain untuk penyempurnaan agar pembangunannya lancar," katanya, di Bandung, Senin (15/3).
Rancangan pemenang paket 1, Iwan melanjutkan, akan dipakai untuk membangun gedung Center of Arts serta Design and Language (CADL), Center of Advance Studies (CAS), dan bangunan Center of Research and Community Services (CRCS). Ketiga gedung itu akan mulai dibangun tahun ini di bagian selatan atau belakang ITB. "Targetnya selesai 2013 dan bisa dipakai pada 2015," kata pimpinan proyek pembangunan, Ade Syafruddin.
Sedangkan paket 2 akan dipakai untuk membangun gedung Center of Infrastructure and Built Environment (CIBE) di sebelah selatan atau depan ITB. Seluruh dana pembangunan gedung baru itu berasal dari pemerintah dan pinjaman Japan International Cooperation Agency.
Ketua panitia sayembara disain arsitektur, Eko Purwono, menyatakan lomba desain arsitektur kali ini terkumpul 79 karya untuk paket 1 dan 97 karya untuk paket 2. Peserta sayembara berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Untuk memilih desain yang terbaik, Dewan Juri, antara lain, melibatkan Presiden Uni Arsitek Internasional Louise Cox, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Endi Subiono, serta para dosen arsitek dan sipil, seperti Gunawan Tjahjono dari Universitas Indonesia.
ANWAR SISWADI