Chozin mengatakan, kepolisian harus meminta maaf karena kejadian ini. "Kami ingin menemui Kabareskrim agar polisi harus mengklarifikasi soal ini," ujarnya.
Pihak HMI menegaskan bahwa yang menyerang adalah polisi karena bisa dilihat dari caranya. Meski dia tidak bisa menyebutkan data apa yang memperlihatkan penyerangan dilakukan oleh polisi.
Chozin juga menginginkan anggota HMI di Makassar diminta untuk menahan diri agar tidak kembali menyerang kepolisian. Jangan sampai, tambahnya, terpancing oleh provokasi. Dia juga mengatakan, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan tidak mengetahui bagaimana psikologis anggotanya di Makassar. Saat ini HMI Makassar tengah melakukan mediasi ke Polda Sulawesi Selatan.
Saat ditanya mengapa tindakan represif juga dilakukan oleh pihak HMI di Makassar, Chozin mengatakan hal itu adalah dampak dari penyerangan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut . "Ada aksi makanya ada reaksi," ujar Chozin.
Menurut Sekretaris Jenderal Achmad Ilyas, Makassar menjadi tempat penyerangan karena daerah tersebut dikenal bersumbu pendek, sehingga dengan mudah orang menyulut amarah di sana. Kejadian ini, katanya, terjadi lagi setelah sebelum pada 1996 penyerangan terhadap sekretariat HMI di Makassar pernah dilakukan juga oleh aparat kepolisian. "Bedanya, kali ini mereka menyerang tanpa berseragam," katanya.
Penyerangan sekretariat HMI cabang Makassar oleh oknum yang diduga aparat polisi dipicu dari unjuk rasa gabungan mahasiswa, termasuk dari HMI, di gedung DPR RI.
SUTJI DECILYA