Ritual tahunan sebagai rangkaian peringatan tahun baru Imlek tersebut itu dipusatkan di Jalan Sulawesi, tiga tempat ibadah yakni Xiang Ma, Bunda Agung Bahari, dan Kwang Kong. Bunda Agung Bahari, akan diramaikan oleh warga keturunan Tionghoa dengan berbagai prosesi upacara adat. Sebanyak 104 personel dari gabungan fungsi, akan mengamankan tiga tempat ini.
Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar Gatta Chairuddin mengatakan menjelang acara itu situasi di Jalan Sulawesi relatif terkedali. Meski begitu, penempatan petugas sudah dilakukan sejak dua hari sebelum hari pelaksanaan. "Teror setiap ada kegiatan besar selalu berpotensi. Itu sebabnya pola pengamanan dilakukan dengan terbuka dan tertutup," ujar Gatta, Sabtu (27/2).
Menurutnya, oknum yang berniat jahat kerap memanfaatkan situasi keramaian saat puncak acara berlangsung. Utamanya, saat patung dewa sesembahan warga keturunan Tionghoa diarak keliling Jalan Sulawesi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Irian, hingga Jalan Tentara Pelajar.
Itu sebabnya, untuk sterilisasi lebih awal, Jalan Sulawesi akan ditutup total sepanjang prosesi berlangsung. Sedangkan dua jalur lainnya akan dilakukan buka tutup agar pengguna jalan lainnya tidak terganggu. Dengan total personel yang diturunkan untuk pengamanan sekitar 400 orang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polwiltabes Makassar, Ajun Komisaris besar Polisi CF Hotman Sirait mengatakan penutupan Jalan Sulawesi akan dilakukan selama 24 jam, dimana pergerakan kendaraan yang akan melintas di jalur padat itu dialihkan ke Jalan Nusantara.
Tokoh masyakat Tionghoa, Yonggris yang dikonfirmasi mengatakan persiapan untuk pelaksanaan acara sudah dirampungkan. Acara yang dimulai pukul 10.00 Wita itu akan dibuka langsung oleh Walikota Makassar Ilham Arief Sirajudddin. "Kami mohon maaf jika akses lalu lintas terganggu selama prosesi acara berlangsung," katanya.
ABDUL RAHMAN