TEMPO Interaktif, Surakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menaikkan denda keterlambatan pembayaran rekening listrik mulai Februari ini. Kenaikan denda tersebut mencapai belasan kali lipat dibanding denda sebelumnya. "Semula kita mengenakan denda Rp 3.000 untuk pelanggan yang terlambat membayar," kata Suharmanto, juru bicara PLN Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.
Menurut Suharmanto, besaran denda akan dikenakan sesuai dengan daya yang terpasang di rumah pelanggan. Untuk pelanggan yang memasang daya 450 volt ampere, PLN akan mengenakan denda keterlambatan sebesar Rp 5.000 untuk tiap pelanggan. Sedangkan pelanggan yang memiliki daya hingga 2.200 volt ampere, denda yang dikenakan atas keterlambatan bisa mencapai Rp 50 ribu.
Kenaikan denda tersebut berlaku secara nasional. Mereka berharap agar jumlah tunggakan bisa turun. Kenaikan tersebut berdasarkan surat keputusan Direksi PT PLN yang keluar pada Januari lalu. "Kita harapkan pelanggan khawatir jika kena denda," kata dia.
Untuk PLN APJ Surakarta, saat ini jumlah tunggakan mencapai 19.500 rekening. Total jumlah tunggakan sebesar Rp 1,4 miliar. Sedangkan 1.156 sambungan terancam dibongkar akibat tunggakan tersebut. Akibat tunggakan yang besar, PLN mengaku kesulitan untuk mencukupi biaya operasional perawatan jaringan.
Pelanggan yang menunggak pembayaran rekening didominasi oleh pelanggan rumah tangga kelas menengah ke bawah. "Didominasi dari rumah kontrakan yang masih kosong," kata dia. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan pelanggan sebelum jaringan tersebut dibongkar.
Baca Juga:
Dia menyarankan agar pelanggan beralih ke layanan prabayar untuk mengantisipasi keterlambatan. "Terutama untuk rumah kontrakan dan vila yang jarang ditinggali," kata dia. Hingga saat ini, sekitar 2.000 pelanggan telah beralih menggunakan layanan prabayar.
Pengalihan ke penggunaan layanan prabayar tersebut menurut Suharmanto tidak dipungut biaya, meskipun ada penggantian peralatan meteran listrik. "Tapi pelanggan harus membeli token atau semacam kartu perdana," kata dia. Sedangkan harga paket perdana tersebut tergantung besar daya yang akan dipasang oleh pelanggan.
AHMAD RAFIQ