TEMPO Interaktif, Makassar - Suliati, 56 tahun, membawa cucunya Ananda, 4 tahun, yang memiliki cacat sejak lahir yakni tidak memiliki lubang anus ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Makassar siang ini. Ia mengadukan petugas kesehatan di Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar yang dituduh tidak merawat cucunya dengan baik.
"Cucu saya tidak pernah diperiksa, padahal kami sudah nginap di RS selama 8 hari," kata warga Kelurahan Pampang ini. Suliati mengatakan, dengan bermodalkan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat, cucunya dibawa ke Labuang Baji untuk dioperasi pada 2 Februari. Namun petugas kesehatan menyuruhnya untuk pulang pagi tadi.
Ia melanjutkan, Ananda hanya dikasih beberapa butir obat sekaligus diminta istirahat."Tidak jadi operasi karena dokter mengatakan kondisi tubuhnya lemah," katanya. Ia mengisahkan putri semata wayang dari anak keenamnya bernama Syamsidar berpasangan dengan Leo ini sudah dipelihara sejak baru lahir. Syamsidar maupun Leo belum pernah menengok putrinya sampai sekarang.
"Saya tidak tahu dimana mereka sekarang," katanya dengan wajah ketus. Ia menambahkan, sejak lahir Ananda tidak memiliki lubang anus. Setelah usia tiga hari, anak berkulit sawo matang itu menjalani operasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk dibuatkan saluran buang air kecil.
"Sudah 9 kali operasi dan sudah menghabiskan uang sekitar Rp 20 juta," katanya. Ia mengaku sudah tidak mampu lagi membiayai Ananda. Kondisi Ananda memang cukup memprihatinkan, setelah dioperasi terakhir dua tahun lalu. Anak ini hanya bisa buang air melalui perut. Bahkan sebagian ususnya, berada di luar perut.
"Kalau sudah buang air, ususnya saya cuci," katanya memperlihatkan usus ananda yang berada di samping pusar. Usus yang kelihatan memerah itu dibungkus plastik berwarna hijau. Melihat kondisi Ananda, Wakil Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Erna Amin langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Makassar Naisya T. Azikin.
Kepada Naisya, politisi Partai Demokrasi Kebangsaan ini mendesak agar Ananda segera dioperasi. "Urus saja surat-suratnya nanti kami fasilitasi untuk dioperasi," ujarnya.
TRI SUHARMAN