TEMPO Interaktif, Magelang - Juru bicara Kabupaten Magelang Djanu Trepsilo mengatakan pemerintah akan memperbaiki sistem pelaporan dari masyarakat tentang dugaan terjadinya flu burung. “Akan kami koordinasikan lagi (dengan tim penanganan flu burung Magelang),” kata dia dihubungi Tempo, Minggu (7/2) siang.
Pernyataan Djanu ini menanggapi sulitnya sejumlah nomor telepon tim Partisipatori Desis Survelen Respon (PDSR), tim yang dibentuk pemerintah untuk penanganan flu burung di Kabupaten Magelang.
Tempo mencoba menghubungi empat nomor penerima layanan pengaduan yang dirilis pemerintah. Namun hanya satu yang bisa dihubungi. “Tidak tahu juga kalau yang lain susah (dihubungi),” kata petugas itu melalui telepon genggam.
Dia membenarkan, pemerintah kabupaten memang merilis empat nomor telepon. Salah satunya adalah nomor telepon miliknya. Di PDSR, petugas yang enggan namanya disebut itu mengaku menjabat sebagai anggota tim.
Adapun tiga nomor lain, terus menerus menunjukkan nada dering sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
Djanu mengatakan pembentukan Tim PDSR Kabupaten Magelang dilakukan sejak setahun lalu. Yakni sejak merebak laporan merebaknya virus flu burung di Indonesia. Tim itu, lanjut dia, dibentuk untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung lebih luas lagi di Magelang.
Menurut dia, selain berasal dari Dinas Peternakan dan Perikanan, anggota tim juga diambil dari Dinas dan Badan lain di Pemerintahan Kabupaten Magelang. Di antaranya adalah Badan Perencana Pembangunan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, serta Dinas Perdagangan dan Pasar.
Sepanjang 2010 ini, pemerintah Kabupaten Magelang melaporkan telah menemukan kasus flu burung di dua daerahnya. Yakni di Kecamatan Secang dan Kaliangkrik. “Di Secang awal Januari dan di (Desa) Balerejo (Kecamatan Kaliangkrik) akhir Januari,” kata Djanu.
Petugas, kata dia, menemukan puluhan ayam mati mendadak. Kebanyakan ayam itu merupakan ayam kampung yang dibiarkan pemiliknya berkeliaran. Adapun jenis ayam potong yang biasa diternak massal, lanjut dia menjamin, masih cukup terkontrol dari penyebaran virus flu burung.
ANANG ZAKARIA