TEMPO Interaktif, Kupang - Sebanyak tiga anak balita di So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur meninggal akibat menderita gizi buruk.
Tercatat selama bulan Januari 2010 ini sebanyak 10 balita di daerah itu mendapat perawatan intensif di rumah sakit umum daerah So'e. Tiga balita diantaranya meninggal akibat adanya penyakit ikutan penderita gizi buruk, seperti diare. Sedangkan, penderita gizi buruk sisanya kini masih mendapat perawatan di RSUD So'e.
"Selama Januari ini, kita sudah merawat sedikitnya 10 balita akibat menderita gizi buruk dengan kelainan (Maramus Kwaskiorhor), tiga diantaranya meninggal," kata Direktur Rumah Sakit So'e dr Musa Salurante yang dihubungi di Kupang, Minggu (31/1).
Saat ini, rumah sakit masih merawat sedikitnya lima anak balita penderita gizi buruk, diantaranya tiga anak menderita gizi buruk marasmus dan dua balita lainnya menderita kwashiorkor.
Salah satu faktor penyebab tingginya penderita gizi buruk di kabupaten itu, katanya, akibat pola makan yang tidak teratur dan gizi yang tidak seimbang bagi anak balita.
Faktor pendukung lainnya, tambahnya, yakni alasan ekonomi orang tua balita yang tidak mampu memberikan asupan gizi dan makanan tambahan seperti susu. Kebanyakan balita penderita gizi buruk berasal dari anak keluarga miskin yang bermukin di pedesaan.
"Masalah ekonomi dan pola makan yang tidak teratur menyebabkan tingginya gizi buruk di daerah ini," katanya.
YOHANES SEO