"Sudah tiga hari ini, sedikit nelayan yang pergi melaut karena cuaca buruk," terang Ketua Koperasi Unit Desa Mina Saroyo Cilacap, Untung, Kamis (14/1).
Untung mengatakan dua dari delapan tempat pelelangan ikan di Cilacap sudah berhenti beroperasi sementara. Ditutupnya tempat pelelangan ikan itu disebabkan tidak adanya pasokan ikan dari nelayan lagi.
Ia menyebutkan saat ini nelayan sedang memasuki masa paceklik. Biasanya, masa paceklik dimulai bulan ini hingga bulan April.
Tiap harinya transaksi di masing-masing tempat pelelangan ikan saat ini hanya Rp 18 juta tiap hari. Padahal, sebelumnya masing-masing tempat pelelangan ikan bisa mencatat transaksi hingga Rp 400 juta tiap hari. "Ini lebih buruk dari tahun kemarin. Selama setahun TPI total bisa mencatat transasksi hingga Rp 36 miliar," kata dia.
Sepinya tangkapan membuat harga ikan terkerek naik. Ikan Bawal Putih yang biasanya dijual Rp 80 per kilogram, kini harganya sudah mencapai Rp 120 per kilogram.
Prakirawan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa mencapai 3,5 meter. Sedangkan kecepatan angin mencapai 55 kilometer per jam. "Ini berbahaya untuk seluruh jenis pelayaran. Nelayan dihimbau untuk tidak melaut," kata dia.
Dari Kebumen, akibat cuaca buruk sekitar 1.000 nelayan tak pergi melaut. "Dari total 1.500 nelayan, hanya 500 nelayan yang berani melaut," terang Ketua II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kebumen, Sadiman.
Sadiman mengatakan nelayan yang nekat melaut hanya memasang jaring pada pagi hari saat gelombang belum tinggi. "Mereka hanya mencari rajungan, lumayan bisa memperoleh 15 kilogram rajungan," imbuh dia.
Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Cilacap Aher Priyanto mengakui kalau cuaca buruk memang melanda Samudra Hindia. Ombak tingginya dapat mencapai 4 meter dan kecepatan angin sekitar 55 km per jam. "Namun sementara ini kapal-kapal tongkang masih jalan, belum ada yang tertunda. Meski demikian, kami telah meminta kepada para kapten kapal untuk berhati-hati. Jika memang tidak
memungkinan jalan, harus berlindung terlebih dahulu," kata dia.
ARIS ANDRIANTO