TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah memastikan akan mendukung penuh penuh industri pertahanan. “Pemerintah sudah berkomitmen untuk mendukung industri pertahanan. Ini merupakan prioritas,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abu Bakar di Bandung, Rabu (13/1).
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurutnya tahun ini harus dijadikan era kebangkitan industri pertahanan. “Revitaslisasi industri pertahanan merupakan satu dari 12 program prioritas pemerintah, ini era kebangkitan industri pertahanan,” ujar Purnomo.
Mustafa menjelaskan bahwa ada banyak langkah yang telah dirancang pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut. Diantaranya dengan membangun komunikasi yang baik antara produsen, pengguna dan pembuat kebijakan. Juga akan ditempuh berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas produk serta pemetaan pasar dan kemampuan.
Jika dikelompokan secara besar, program untuk mendukung revitalisasi lanjut dia antara lain adalah penugasan pada kelompok Perusaan Penggelola Aset untuk selamatkan BUMN strategis, revitalisasi, tingkatkan kapasitas bisnis dan peningkatan dana.
Mustafa merekomendasikan beberapa hal untuk mendukung hal ini yaitu implementasi political will pemerintah dalam penggunaan alutsista terpilih dari dalam negeri. Juga harus ada jaminan untuk gunakan alutsista terpilih dalam negeri secara continue.
“PP tentang pengadaan barang juga harus direvisi agar dalam pengadaan alutsista militer bias menunjuk langsung kepada industri pertahanan dalam negari,” ujarnya.
Proses pengadaan juga harus didukung oleh kredit ekport pinjaman dalam negari agar lebih terarah dan ringan. Sayangnya sampai saat ini belum ada petunjuk teknis Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri Oleh Pemerintah.
“Kami sedang susun, drafnya sudah ada. Akan diselesaikan segera,” kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri, Strategis, Energi, dan Telekomunikasi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Sahala, Lumbagaol saat konferensi pers di tempat yang sama.
TITIS SETYANINGTYAS