TEMPO Interaktif, Semarang - Pembantu Rektor IV Universitas Negeri Semarang Prof. Fathurrahman menyatakan hingga kini hasil ujian nasional belum bisa menjadi penentu untuk masuk sebuah perguruan tinggi. "Hasil ujian nasional belum bisa diintegrasikan dengan tes perguruan tinggi karena memiliki orientasi berbeda," kata Fathurrahman kepada Tempo, Jum'at (18/12).
Selama ini, ujian nasional hanya digunakan untuk menilai hasil pembelajaran selama menjadi siswa. Sedangkan tes masuk perguruan tinggi seperti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) lebih berorientasi untuk menilai kemampuan prediktif program yang diminati siswa lulusan sekolah menengah atas atau sederajatnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh memastikan kembali bahwa ujian nasional jalan terus, sekaligus sebagai penentu masuk perguruan tinggi negeri. "Kawan-kawan perguruan tinggi paham dengan itu, hanya pelaksanaannya bertahap," kata Nuh di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Menurut Nuh, persoalan ini, termasuk langkah menjadikan ujian nasional sebagai penentu kelulusan masuk perguruan tinggi, akan dibahas bersama semua rektor perguruan tinggi. Selama ini, kata dia, hasil ujian nasional untuk jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama diakui oleh jenjang pendidikan di atasnya. Namun, jenjang sekolah menengah atas tidak diakui perguruan tinggi. "Kenapa yang SMA oleh kakaknya (perguruan tinggi) yang tertua tidak diakui," ujarnya (Koran Tempo, 17/12).
Fathurrahman menyatakan beberapa waktu lalu para rektor se-Indonesia sudah membahas tentang kebijakan Menteri Pendidikan M. Nuh itu.
Fathurrahman menyatakan para rektor menilai kebijakan itu belum waktunya karena hingga kini pelaksanaan ujian nasional masih banyak kekurangannya. Fathurrahman memberikan syarat agar ujian nasional bisa menjadi penentu masuk perguruan tinggi. "Ujian nasional harus kredibel dan jujur," kata dia. Selain itu, ujian nasional juga harus bisa memberikan perbedaan prestasi antara satu siswa dengan siswa yang lain.
Hingga kini, kata Fathurrahman masih banyak kalangan yang meragukan hasil ujian nasional karena banyak kecurangan-kecurangan. Jika dari tahun ke tahun pelaksanaan ujian nasional terus diperbaiki maka pada 2012 mendatang hasil ujian nasional bisa menjadi penentu masuk perguruan tinggi.
Kalangan perguruan tinggi juga harus banyak dilibatkan dalam proses ujian nasional mulai dari pembuatan soal, pengawasan, pemindaian dan lain-lain.
Menurut Fathurrahman, saat ini hasil ujian nasional hanya bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk masuk perguruan tinggi. "Tidak menjadi penentu," kata dia.
ROFIUDDIN