TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) melepas 1.500 ekor tukik atau anak penyu di Pantai Sukamade Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jumat (18/12). Pelepasan tukik ke laut itu merupakan acara tahunan, sekaligus menutup acara Lomba Lintas Alam (LLA) Bandealit - Sukamade 2009 yang digelar pihak TNMB.
Menurut Kepala Balai TNMB, Herry Subagiadi, pelepasan tukik itu sebagai upaya menjaga populasi penyu. "Tukik yang dilepas ke laut merupakan tukik yang kita tetaskan secara semi alami di Resor Sukamade," kata Herry. Herry menambahkan, pelepasan itu juga untuk menjaga kesinambungan kehidupan satwa yang dilindungi serta biota laut lainnya.
Ia berharap, andai 10 persen dari tukik yang dilepas hidup, berarti ada 150 ekor tukik yang nantinya bisa menjadi penyu. "Karena memang saat dilepas, potensi kematian tukik tinggi, karena mereka diincar oleh predator, baik yang ada di daratan maupun laut," imbuhnya.
Tukik yang dilepas merupakan tukik hasil penetasan di tempat penetasan semi alami di kantor TNMB Resor Sukamade. Petugas secara rutin mengambil telur penyu yang ditinggalkan di pesisir pantai Sukamade. Selama ini, pantai Sukamade di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi berada di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).TNMB memiliki luas wilayah 37.626 hektare dalam wilayah Kabupaten Jember dan 20.374 hektare dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Pantai itu memang satu-satunya pantai di Jawa Timur yang menjadi tempat bertelurnya empat (4) dari tujuh (7) jenis penyu yang ada di dunia. Sepanjang tahun, empat (4) jenis penyu mendarat dan bertelur di pantai itu adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Slengkrah (Lepdochelys olivaceae), Penyu Sisik (Eretmochlys imbricata), dan Penyu Belimbing (Dermochleys coriaceae). Pantai Sukamade disukai penyu karena selain pasirnya yang lembut dan putih, di kawasan itu makanan penyu seperti ganggang laut berlimpah.
Di pantai itu, TNMB juga membangun penetasan telur-telur penyu semi alamiah. Hampir setiap malam petugas mengambil telur yang ada dalam lubang tempat bertelur dan membawanya tempat khusus di kompleks resort Sarongan untuk ditetaskan. Telur penyu menetas antara 55 hari hingga dua (2) bulan. Setelah menetas, tukik (anak penyu) diletakkan dalam ember besar yang sudah diisi air laut.
Dalam sepuluh tahun terakhir, kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Resort Sarongan, RM Wiwied Widodo, SHut, penyu yang mendarat didominasi penyu hijau (Chelonia mydas). Telur penyu diambil, kemudian ditetaskan di tempat penetasan khusus. Telur-telur itu dipendam dalam pasir yang diambil dari pantai Sukamade dan setiap hari juga diguyur dengan air laut dari pantai tersebut. Telur penyu menetas antara 55 hari hingga dua (2) bulan. Setelah menetas, tukik (anak penyu) diletakkan dalam ember besar yang sudah diisi air laut. Biasanya tukik yang berumur tiga bulan sudah siap untuk dilepaskan ke laut," kata wiwied menambahkan. Selain faktor alam, perburuan telur penyu oleh manusia juga masih saja terjadi di wilayah itu.
Sementara itu, untuk LLA Bandealit - Sukamade tahun 2009 ini diikuti oleh 17 tim terdiri dari 85 peserta. Mereka berangkat dari pantai Bandealit (Jember) pada Senin (14/12) lalu dan tiba di Sukamade (Banyuwangi) pada Kamis (17/12) sore. Mereka harus menempuh rute sepanjang 42 kilometer menembus hutan belantara Meru Betiri. "Dan selalu ditutup dengan pelepasan tukik, sekaligus kampanye penyelematan penyu di Indonesia," kata Wied.
MAHBUB DJUNAIDY