Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LSM Bendera Tak Percaya Skandal Century Bisa Diselesaikan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Surabaya - Seminar bertajuk Hari Anti Korupsi yang digelar BEM Fisip Univesitas Airlangga Surabaya, siang tadi (8/12) menjadi ajang provokasi untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.

Pada awalnya, seminar berjudul "Bebaskan negara dari perampok Bank Century dengan tuntaskan skandal bank cCntury" dan diikuti oleh ratusan mahasiswa tersebut berjalan adem ayem.

Pengamat Ekonomi, Hendri Satarini, yang menjadi pembicara pertama kali lebih menyoroti pada upaya penyelesaian skandal Century. Kata dia, penyelesaian masalah ini seharusnya tidak sebatas pada aspek korupsi, melainkan bisa lebih fokus pada kesalahan pengambil kebijakan.

"Menteri Keuangan selalu berdalih tidak ada korupsi disini, tapi ingat jangan sampai kasus ini dibelokkan semata korupsi, kesalahan ini bermuara pada kebijakan," kata Hendri.

Dalam melihat kasus ini, dia menambahkan, setidaknya harus dilihat dari tiga sisi yaitu pengelolaan bank Century, pengambilan kebijakan publik, serta penggunaan dana BI.

Diskusi baru panas ketika Adiaan Napitupulu dari LSM Bendera mengatakan tidak percaya skandal Century bisa diselesaikan. "Data yang kami punya, uang itu dikirm langsung via truk hingga 210 truk, jadi tidak ditransfer antar bank," kata dia.

Karenanya, dirinya tidak yakin PPATK mampu mengungkap kasus ini. Jikalau-pun harus dibuat transfer fiktif ke rekening-rekening fiktif, Andrian yakin tidak akan bisa. "Rp 6,7 trilyun itu sama dengan Rp 6.700.000 miliar, kalau harus menipu dengan buat rekening fiktif saya yakin tidak mampu bikin 6700 ribu rekening fiktif," kata Ardian.

Karena tidak mampu inilah, "SBY bingung dan jadi mudah marah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak cukup disini, pembicara lainnya yaitu, Suhartono, yang mewakili Kwik Kian Gie mengatakan jika masalah ini bukan skenario manusia. "Ini adalah skenario Tuhan, jadi tidak bisa disia-siakan," kata dia.

Hendri Satarini, yang mendapat giliran ngomong lagi, mempertanyakan kejujuran Boediono dalam menyelesaikan masalah ini.

"Sri Mulyani memang tegas, tapi tegas dalam mencabut subsidi BBM," kata Hendri.

Sementara itu, ketika diberikan kesempatan tanya jawab, hanya seorang peserta yang bertanya. Itupun tidak pertanyaan melainkan hanya minta forum ini tidak sebatas omong, melainkan bisa aksi turun jalan pada 9 Desember besok.

"Sekarang banyak LSM yang tiba-tiba pintar omong perbangkan, yang dibutuhkan sekarang hanyalah aksi nyata besok," kata penanya yang langsung disambut tepuk tangan para peserta ini.

ROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

Ilustrasi. ku.ac.ke
MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.


Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Poernomo saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor BPK, Jakarta, (21/4). Pada 21 April 2014, Hadi Poernomo resmi pensiun sebagai Ketua BPK. Tempo/Tony Hartawan
Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.


SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Andhi Nirwanto
SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.


KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.


TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TEMPO/Bernard Chaniago
TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.


TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

Setya Novanto. TEMPO/Imam Sukamto
TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."


Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Malinda Dee. [TEMPO/Novi Kartika
Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.


Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Direktur PT Cipta Inti Parmindo dan PT Cipta Terang Abadi, Yudi Setiawan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.


Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Terdakwa kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek pada Bank Century, Budi Mulya dicium putrinya, Nadya Mulya sebelum meninggalkan gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (25/4). Hari ini, Budi Mulya menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.


Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Bank Jatim. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.