Polisi menangkap Mitra Nusantara di Selat Madura setelah memperoleh informasi bahwa kapal motor tersebut membawa 10 ekor kanguru asal Papua yang hendak dijual di Pulau Jawa.
Namun saat digeledah, petugas menemukan lima ekor kanguru di dalam palka. Lima lainnya, menurut pengakuan awak kapal, telah mati dan bangkainya dibuang ke laut. Kelimanya mati karena kurang mendapat makanan. Kini lima kanguru yang masih hidup itu diamankan di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.
Kepala Seksi Penegakkan Hukum Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Jatim, Komisaris Widarmanto mengatakan, untuk menyelidiki asal-usul kanguru tersebut polisi telah memeriksa para awak kapal.
Salah satu yang diperiksa intensif ialan Mulyadi, karena berdasarkan pengakuan anak buah kapal, dialah yang membawa kanguru-kangguru itu masuk kapal saat Mitra Nusantara berlabuh di Papua.
Berdasarkan pengakuan Mulyadi, kata Widarmanto, kangguru-kangguru itu dibeli dari Papua dengan harga Rp 2 juta per ekor. Dia berdalaih baru sekali itu membawa binatang dan mengaku tidak tahu kalau kangguru termasuk satwa yang dilindungi.
Namun selama dalam perjalanan, Mulyadi tidak memberikan makanan yang cukup kepada kangguru-kangguru tersebut. Akibatnya lima di antaranya mati kelaparan. "Saat kami temukan, kondisi hewan itu sangat memprihatinkan karena kelaparan dan stres," kata Widarmanto, Jumat (4/12).
Menurut Widarmanto, polisi masih menyelidiki apakah ada sindikat gelap di balik jual beli kangguru itu. Sebab berdasarkan pengakuan Mulyadi, dia hanya mendapat order untuk mencarikan kangguru bagi seorang pemesan yang ada di Jawa. "Kami masih selidiki siapa orang yang memesan satwa langka ini," kata Widarmanto.
KUKUH S WIBOWO