Sebelumnya Tim Advokasi korban pengobatan antifilariasis sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melengkapi laporannya kepada kepolisian pekan lalu. Mereka menduga ada kesalahan prosedur maupun kesalahan pengobatan sehingga timbul korban meninggal sembilan orang, dan ratusan lainnya sakit.
Pengobatan massal antifilariasis tersebut tetap dilanjutkan karena pemerintah menilai korban tewas tidak ada kaitan dengan pengobatan. Namun, masyarakat antara lain di Depok menolak pengobatan karena kawatir sakit setelah kejadian di Majalaya, Jawa Barat.
Tjandra berharap masyarakat mau mengikuti pengobatan tersebut untuk mencegah terjadinya penyakit filariasis atau kaki gajah. Departemen Kesehatan terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengobatan tersebut untuk mencegah timbulnya penyakit filariasis.
AQIDA SWAMURTI