Sebab tidak ada manusia yang dapat mengukur kapan peristiwa kecelakaan terjadi. "Jangan malu menggunakan life jacket," kata Ismeth Abdullah.
Menurutnya wilayah Kepri terdiri 96 persen perairan, dan hanya empat persen daratan. Jadi transportasi laut merupakan hal penting. Sehingga keselamatan pengguna transportasi laut menjadi perhatian nelayan, awak kapal, dan penumpang.
Kepala Polisi Daerah Kepulauan Riau, Brigadir Jenderal Polisi, Puji Hartanto mengatakan, pihaknya akan lebih memperhatikan keselamatan penumpang di laut. Mengigat peran nelayan dan pengguna kapal boat pancung di perairan Kepri sangat besar.
Kapal kayu yang populer disebut boat pancung digunakan masyarakat disana, terutama yang tinggal di pulau-pulau kecil. Boat pancung juga menjadi sarana transportasi mengangkut barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gandum, minyak goreng gula dan lainnya.
Nelayan di wilayah itu, papar Puju, kerap membantu polisi air dalam hal mencegah masuknya unsur yang membahayakan bangsa Indonesia seperti penyelundupan, perampokaan dan lainnya. "Personil polisi perlu bantuan masyarakat," kata Puji.
Karena komitmen itu, Polda Kepri menerima penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), dalam hal sosialisasi penggunaan life jakcet. Pihak MURI memberikan langsung piagam penghargaan tersebut bersempena dengan peluncuran boat pancung dan life jacket di Batam, Selasa ( 01/12/2009 ).
Puji menjelaskan selama ini nelayan dan pengguna trasportasi laut khususnya kapal kecil sejenis boat pancung kurang mendapat perhatian. "Jadi bila mereka mati di laut, ya sudah mati saja," katanya. Tidak ada proses hukum, sehingga seolah diabaikan.
Manager MURI, J Ngadri mengatakan alasan pemberian pengharaggaan kepada Polda Kepri dengan berbagai alasan. Namun yang pasti, kata Ngadri, Polda Kepri telah memberikan life jacket kepada para nelayan sebelum peristiwa tenggelamnya Dumai Express 10 di Perairan Tekong Hiu Kecil yang menewaskan 38 penumpang pada 22 Nopember 2009.
RUMBADI DALLE