"Praktek politik seperti itu harus segera diakhiri," kata Idrus dalam sambutannya pada acara pembukaan Musyawarah Daerah Partai Golkar Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (28/11).
Idrus menyatakan dalam melakukan fungsinya, Partai Golkar akan lebih berorientasi dengan perdebatan konseptual, ide, dan gagasan.
Selama ini, kata Idrus, salah satu alasan kenapa politik intrik dan negosiasi dilakukan karena merasa demokrasi di Indonesia baru sampai pada tahap transisi. "Masa transisi dijadikan sebagai legitimasi para politisi unuk berbuat yang tidak baik," kata dia.
Idrus menegaskan saat ini bangsa Indonesia sudah meninggalkan masa transisi dan menuju ke arah konsolidasi. "Untuk itu, Golkar akan mempelopori perjuangan melalui orientasi debat konseptual," lanjut dia.
Menurut Idrus, dalam iklim demokrasi seperti saat ini Partai Golkar akan lebih dihargai jika punya konsep yang bagus. Apalagi, saat ini Golkar juga harus bersaing dengan partai lain yang jumlahnya sangat banyak.
Idrus mengakui saat ini kondisi Partai Golkar memprihatinkan. "Dari pemilu dan pilkada kita selalu kalah," kata dia. Di era reformasi, mulai dari Pemilu 1999 kalah, 2004 suaranya naik dan 2009 lalu kalah dengan partai lain. "Kalau saat ini kita di tengah-tengah maka akan terpinggirkan jika tidak melakukan konsolidasi," kata Idrus.
ROFIUDDIN