TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) belum bisa memastikan apakah ledakan yang terdengar di kawasan Bone dan Wajo dari benda antariksa.
"Saya bingung itu apa, karena radar badan antariksa Amerika Serikat (NORAD) tidak menangkap sesuatu," ujar Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Adi Sadewo Salatun ketika dihubungi Kamis (8/10).
Hari ini terjadi ledakan keras yang terdengar di kabupaten Bone dan Wajo Kamis (8/10), sekitar pukul 10.30 Wita. Keterangan saksi di lapangan menyebutkan ledakan keras tersebut terdengar empat kali, tetapi hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti ledakan tersebut.
Dari siaran televisi Metro TV, memperlihatkan ada asap mengular di atas langit Kota Bone. Dilaporkan, setelah muncul asap yang panjang di atas langit itu kemudian ada suara ledakan yang terdengar dalam radius 11 kilometer.
Lapan, ujarnya, selalu memonitor data benda antariksa yang mendekati lapisan atmosfer bumi dari Norad. Diakui Adi, Norad memang menyatakan ada sampah antariksa yang akan memasuki bumi yang berasal dari roket Jepang. "Dan ini situasi yang biasa, cuman kapan tidak bisa diketahui," jelasnya.
Radar Norad, ia menjelaskan, akurasinya bagus. Tapi tidak menutup kemungkinan ada benda antariksa yang lolos deteksi. "Kalau posisi bendanya tidak beraturan," ucap Adi," benda bisa tidak memantulkan sinyal yang ditangkap radar." Meski tidak mengamati langsung di tempat kejadian, menurutnya, belum ada laporan adanya benda asing yang memasuki atmosfer bumi.
Ia sendiri heran dengan benda asing yang meledak di kawasn Sulawesi Selatan dan Barat tersebut. Pihaknya tidak akan menelisik lebih jauh benda tersebut, karena sudah masuk laut. "Biaya penelitiannya mahal," tuturnya menutup pembicaraan.
DIANING SARI