TEMPO Interaktif, Balikpapan - Tim investigasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Kamis (10/9), sudah tiba di Tarakan, Kalimantan Timur. Tim investigasi beranggotakan 9 perwira TNI ini akan melakukan penyelidikan jatuhnya pesawat Nomad P-837 di kawasan Sekatak Bengara, Sungai Sukun Mentadau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur.
"Sudah datang jam 9 tadi," kata Komandan Pangkalan Laut Tarakan, Letnan Kolonel Bambang Irwanto, Kamis (10/9).
Bambang mengatakan, tim ini rencana semula tiba di Tarakan pada Rabu (9/9) kemarin. Penerbangan tim ini sempat tertunda sehari sebelum akhirnya tiba di Tarakan. Rombongan tim ini, kata Bambang langsung menuju ke lokasi jatuhnya pesawat Nomad di Bulungan. Mereka menyewa kapal long boat dengan tujuan kawasan pertambakan Sekatak.
Tim investigasi akan meneliti penyebab pasti jatuhnya pesawat yang menewaskan lima penumpang sipil. Tim ini nantinya juga membongkar kotak hitam (black box) untuk mengetahui komunikasi terakhir di ruang cokpit pesawat Nomad.
Jatuhnya pesawat Nomad telah memakan lima korban warga sipil yang turut menumpang. Jenasah para korban tersebut yaitu Uhip, Muslimin, Yacob Kayang, Fikri dan Sri Hardi sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Adapun pilot Nomad (Letnan Satu Erwin) dan co pilot (Letnan Satu Saiful), kata Bambang kondisinya sudah mulai membaik. Mereka sudah bisa diajak komunikasi sehubungan kecelakaan pesawat sudah menimpanya. Demikian pula dua awak penumpang yang mengalami luka ringan yaitu teknisi pesawat Sersan Mayor Sadikin dan Muhamir.
Pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut jenis Nomad P-837 dilaporkan jatuh di kawasan Sekatak Bengara Sungai Sukun Mentadau Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur. Bangkai pesawat Nomad dalam kondisi rusak parah dengan posisi terbalik di kawasan pertambakan.
Pesawat ini biasanya dipergunakan untuk pengintaian kawasan perbatasan blok Ambalat Tarakan Kalimantan Timur. Pangkalan Angkatan Laut Tarakan sering memanfaatkannya untuk menjaga kedaulatan negara di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Pesawat ini sedang melaksanakan patroli intai rutin rute Tarakan - Long Apung - Tarakan. Pesawat TNI AL Nomad P 837 dikemudikan pilot Letnan Satu Erwin dan co pilot Saiful. Pesawat ini hanya membawa enam awak penumpang.
SG WIBISONO