Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harimau Sumatera Dibunuh di Kebun Binatang, Diduga Diambil Kulitnya  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jambi - Sela, 25 tahun, Harimau Sumatera, Panthera Tigris Somatrae,
penghuni kebun binatang Taman Rimba Provinsi Jambi, di Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Jumat malam, (22/08), dibunuh dan dicuri orang tidak dikenal saat berada di dalam kandang.

Sela, merupakan satu-satunya Harimau Sumatra yang masih tersisa di kebun binatang Taman Rimba Jambi itu, diketahui telah dibunuh dan dicuri sekitar pukul 07.30 WIB, Sabtu (23/8) pagi.

Madikwan, salah seorang petugas kebun binatang Taman Rimba yang juga sekaligus bertugas mengurus dan memberi makan Sela, mengatakan, dia mengetahui jika harimau berjenis kelamin betina dan memiliki bobot badan sekitar 125 kilogram tersebut telah dibunuh dan dicuri saat dirinya ingin memberi makan binatang langka dan dilindungi ini pada Sabtu pagi.

Ketika itulah, Madikwan mengetahui, jika Sela sudah tidak bernyawa lagi. Hanya isi perut dan dagingnya yang tertinggal di dalam kandang. Sementara kulit dan tulang belulangnya sudah diambil pencuri.

Begitu pula pengakuan Kepala Dinas Peternakan dan Perawatan Hewan Provinsi jambi Hanip Lubis, kepada wartawan, Minggu 23/8). “Kejadian itu baru diketahui sekitar jam 07.30 WIB, waktu itu petugas yang masuk kandang mau memberi makan, melihat Sela tidak ada lagi, hanya tinggal isi perut dan beberapa potong daging”. ujarnya.

Hanip juga mengatakan, kasus ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian di Poltabes Jambi untuk mengusut kasus ini. “Kita tidak tau apakah ditembak atau apa. Yang jelas ketika petugas masuk, harimau tidak ada lagi, kasus ini sudah kita serahkan ke Poltabes, dan Polisi juga sudah melakukan olah TKP”, kata Hanip,

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Kota Besar Jambi, Ajun Komisaris Posma Lubis, ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah dalam kasus ini ada keterlibatan orang dalam. Namun diakuinya, kini pihaknya sedang berupaya melakukan pengusutan dan mencari tahu siapa pelaku dalam kejadian tersebut. “Sementara ini kita hanya mencari dan menyimpulkan, yang pertama penyebab kematian, apakah ini diracun atau dibiuas. Selanjutnya semua barang buktinya akan kita bawa ke Labfor untuk dicek”. kata Posma.

Modus pelaku sendiri, menurut Posma, sepertinya sudah direncanakan dengan matang, karena tubuh harimau langsung dibedah di dalam kandang. “Saya datang ke TKP itu, disanalah tempat dibedah, dan isi perutnya dikeluarkan. Kita telah meminta keterangan beberapa orang, diantaranya petugas jaga malam kebun binatang Taman Rimba,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun kenyataan di lapangan kondisi pagar tempat harimau itu dipelihara selama ini tidak ada yang rusak. Tapi polisi belum berani menyimpulkan apakah ada keterlibatan orang dalam pada kasus ini.

Sementara itu, Didy Wurjanto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Peovinsi Jambi, menyatakan, dengan kejadian ini telah membuat pihaknya jadi sangat terpukul dan ini membuktikan jika kejahatan terhadap hewan langka, seperti harimau sangat memprihatinkan, tidak hanya diburu di kawasan bebas, tapi juga binatang yang ada di dalam kandang.

Menurut Didy, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan pihak intelijen untuk mencari dan mengejar pelaku pembunuhan dan pencurian Sela. "Para pelaku bila dilihat cara kerjanya sudah sangat terlatih dan biasa melakukan opset (mengkuliti) binatang, seperti harimau. Namun saya juga aneh kok pagar taman malam itu tidak digembok. Tentu saja ini merupakan kelalaian pihak pengelolah Taman Rimba", ujarnya.

Siapa pun pelakunya, kata Didy, bila diketahui dapat dihukum sesuai pasal 12 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya hayati, dengan ganjaran maksimal satu tahun penjara dan denda Rp500 juta.

Awalnya Kebun Binatang Taman Rimba Jambi sempat dihuni tiga ekor Harimau Sumatera. Dua diantaranya, yakni Sela dan Rangga, 21 tahun, yang mati juga di dalam kandang pertengahan Mei lalu, merupakan pemberian Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, sejak 1991 lalu.

Dengan Mati dan hilangnya Sela ini, maka Taman Rimba Jambi saat ini tidak lagi memiliki peliharaan berupa harimau. Pada hal sebagian besar pengunjung ke lokasi hiburan yang berada di tengah Kota Jambi itu, menyatakan harimau merupakan daya tarik dan tujuan utama mereka datang ke tempat ini.

SYAIPUL BAKHORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.