TEMPO Interaktif, Palu - Dua pekan terakhir ini Kota Palu diserang wabah flu. Umumnya yang terkena adalah anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar. Namun ada juga kaum remaja hingga orang dewasa terserang flu tersebut.
Pantauan di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit dalam Kota Palu, menunjukkan rata-rata pasien anak-anak yang datang mengeluh demam tinggi, batuk-batuk. Selain itu pasien juga mengeluh mengalami muntah, sakit perut dan pusing.
Di Puskesmas Birobuli Kecamatan Palu Selatan setiap hari dalam dua pekan ini rata-rata menerima pasien tidak kurang 30 orang khusus terjangkit virus flu. Bahkan Senin lalu pasien flu mencapai 70 orang.
Dr.Devit Kusumawati yang betugas di Puskesmas Birobuli menyampaikan kalau dua pekan terakhir ini dia banyak melayani pasien terjangkit flu, namun flu yang di alami pasiennya masih di ketegorikan flu biasa belum ada yang terlalu parah. “Kekawatiran kita jika ada pasien yang sudah parah flunya harus secepatnya di rujuk ke rumah sakit,” tandasnya. Ahad (9/8).
Di Puskesmas Kamonji dan Siranindi menunjukkan hal serupa. Puluhan pasien anak-anak yang terserang flu antri mendapat perawatan dari dokter.Di Puskesmas Pembantu (Pustu) Tondo dan BTN Roviga. Juga terlihat belasan anak-anak menangis ringkih akibat demam tinggi. Dirumah Sakit Anutapura dan RSU Undata, dipenuhi pasien anak-anak yang terang flu
Fauziah (46) orang tua pasien Sofia (9) mengaku seluruh anggota keluarganya terkena flu berat. Anaknya kata dia mengalami flu di sertai batuk-batuk, dan kondisi suhu badan mereka naik turun, tapi dia tidak mengetahui apa penyebab dari flu itu.
“Sudah satu minggu keluarga saya di serang flu, dan saya juga tidak tau kenapa secara tiba-tiba semuanya langsung terserang flu dan badan langsung panas,” kata Fauziah
Andri (20), salah satu pasien di Puskesmas Pembantu di BTN Roviga, mengaku sudah empat hari mengalami influenza. Tiga hari kemudian , Andri sudah mengalami gejala batuk. Kondisi tubuhnya saat mendatangi puskesmas memang terlihat lemas. Hidungnya memerah, wajahnya sedikit berkeringat. Ia tetap memegang sapu tangan yang digunakan untuk mengelap cairan di hidungnya.
“Sudah empat hari saya sakit, ini sudah mau batuk-batuk. Tolong mbak, obat apa yang harus saya minum,” kata Andri sambil melap keringat di dahinya.
Hingga kini pemerintah Kota Palu belum memberikan penjelasan resmi soal flu yang sudah mewabah ini.
DARLIS