Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekannya Masuk Bui, 220 Kepala Desa Demo ke BPN

image-gnews
TEMPO/Hari Tri Warsono
TEMPO/Hari Tri Warsono
Iklan

TEMPO Interaktif, Sebanyak 220 kepala desa di Kabupaten Blitar mendatangi Kantor Badan Pertanahan Nasional setempat. Mereka menuntut BPN bertanggungjawab atas dijebloskannya salah satu kepala desa ke penjara karena dianggap keliru melaksanakan program sertifikasi gratis.
demo
Ratusan kepala desa yang datang mengendari sepeda motor ini langsung menyerbu kantor BPN di Jalan Ahmad Yani Blitar. Usaha mereka untuk memasuki kantor BPN gagal setelah dihadang petugas gabungan Kepolisian Resor Blitar dan Kota Blitar. Akibatnya para kepala desa yang masih mengenakan seragam ini memilih memblokir jalan dan mengusir pengendara yang hendak melintas.

Dalam orasinya, Kepala Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Abdul Kamim menuntut BPN bertanggungjawab atas kekeliruan pelaksanaan sertifikat gratis sejak tahun 2007. Sesuai program Ajudikasi atau sertifikasi gratis yang diluncurkan pemerintah pusat melalui BPN, petugas tidak diperkenankan memungut biaya apapun kepada pemohon. “Warga hanya membayar Rp 25 ribu untuk pengurusan sertifikat dengan waktu satu hari,” kata Abdul Kamim.

Program tersebut menuai persoalan saat diterapkan di enam kecamatan Kabupaten Blitar yang menjadi obyek Ajudikasi. Sebab dalam pelaksanannya perangkat desa masih memungut biaya Rp 195 ribu kepada pemohon untuk keperluan administrasi, biaya ukur, dan kelengkapan formal lainnya. Menurut Abdul Kamim, petugas BPN tidak pernah mensosialisasikan ketentuan Ajudikasi tersebut dan membiarkan perangkat desa mengutip biaya kepada warga. Bahkan petugas BPN selalu mendampingi perangkat desa dalam sosialisasi Ajudikasi di lapangan.

Polemik ini mencuat ketika Kepolisian Resor Blitar menangkap Kepala Desa Bence, Kecamatan Garum, Achmad Syaiku karena pelanggaran ajudikasi. Dia dituding melakukan pungutan liar sebesar Rp 195 ribu karena ketidaktahuannya terhadap ketentuan Ajudikasi. Hingga saat ini lebih dari 1.800 petak tanah yang sudah diproses dengan biaya. “Kami minta BPN bertanggungjawab karena membiarkan kesalahan ini,” kata Abdul Kamim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain berorasi, para pengunjuk rasa juga menggelar aksi spiritual dengan membakar kemenyan di depan pintu halaman BPN. Salah satu tokoh spiritual diminta menghadirkan jin dan makhluk halus untuk mengganggu petugas BPN yang bersembunyi di dalam kantor.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

24 Maret 2022

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

Mobil siaga yang diberikan kepada seluruh desa di Kabupaten Kediri ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan desa kepada masyarakat.


Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

6 Desember 2021

Ilustrasi Narapidana kasus korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebut kepala desa yang korupsi sedikit tak perlu dipenjara. PPATK sebut setidaknya 4 alasan kades lakukan korupsi.


Tertarik Menjadi Kepala Desa? Simak Syarat-syarat Berikut

25 Juni 2021

Bupati Bogor Ade Yasin saat melantik 222 kepala desa terpilih di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu 18 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Tertarik Menjadi Kepala Desa? Simak Syarat-syarat Berikut

Seiring besarnya dana desa dan gaji kepala desa, serta ingin membangun desanya, banyak orang tertarik untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa.


Penyebab Menteri Keuangan Ingin Ajak Kades Ponggok ke Eropa Utara

24 Agustus 2017

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berswafoto bersama istri Kepala Desa Ponggok (tengah) dan Plt Bupati Klaten (Sri Mulyani, kiri), sebelum acara diseminasi optimalisasi dana desa di gedung pertemuan Balai Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, pada Rabu sore, 23 Agustus 2017. (TEMPO/DINDA LEO LISTY)
Penyebab Menteri Keuangan Ingin Ajak Kades Ponggok ke Eropa Utara

Menkeu Sri Mulyani ingin mengajak Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono ke negara-negara di Eropa Utara untuk belajar membuat kebijakan jangka panjang.


Dana Desa Besar, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Keluharan  

10 Juli 2017

Stadion Internasional Kabupaten Tangerang sedang dalam proses Pembangunan. Proyek yang menelan dana Rp 100 miliar ditarget kan beroperasi akhir 2018. Tempo/JONIANSYAH
Dana Desa Besar, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Keluharan  

Pemerintah kabupaten juga kurang berminat karena alasan yang sama.


Ditolak Warga, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Kelurahan

10 Juli 2017

Stadion Internasional Kabupaten Tangerang sedang dalam proses Pembangunan. Proyek yang menelan dana Rp 100 miliar ditarget kan beroperasi akhir 2018. Tempo/JONIANSYAH
Ditolak Warga, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Kelurahan

Tujuan perubahan status itu agar layanan pemerintah kabupaten terhadap masyarakat lebih optimal. "Tapi kalau masyarakat tidak mau, ya tidak bisa."


Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

2 Juli 2017

Perangkat Desa Melung sedang mengoperasikan komputernya yang menggunakan sistem operasi BlankOn Banyumasan. TEMPO/Aris Andrianto
Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

Sebanyak 916 jabatan perangkat desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kosong.


Jadi Percontohan Desa Sejahtera, Desa Kohod Ditata Ulang

16 April 2017

Suasana Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang dijadikan contoh Kampung Sejahtera. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Jadi Percontohan Desa Sejahtera, Desa Kohod Ditata Ulang

"Lahan yang semula didiamkan saja, kini sudah mulai menghasilkan uang tambahan," kata Rifan, penduduk Kohod.


Gelar Pameran Teknologi, Menteri Eko Bicara Kondisi Bangsa  

24 November 2016

Eko Putro Sandjojo. cpp.co.id
Gelar Pameran Teknologi, Menteri Eko Bicara Kondisi Bangsa  

Sekarang ada upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia melalui isu perbedaan.


Desa Unggulan 2016, Swadaya Blang Krueng untuk Pendidikan

15 November 2016

SD-IT Hafizul Ilmi di Desa Blangkrueng, kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, 25 Oktober lalu. TEMPO/ Bintari Rahmanita
Desa Unggulan 2016, Swadaya Blang Krueng untuk Pendidikan

Bermula dari sulitnya anak-anak mendapat kursi di sekolah
kampung lain, warga Desa Blang Krueng, Aceh, gotong-royong bangun sekolah.