"Kami sudah usulkan ke Departemen Kesehatan dan sudah diakomodir untuk ditambahkan tamiflu, barang sudah ada di Jakarta tinggal diambil,” ujar Djaja kepada Tempo, hari ini Kamis (6/8).
Djaja menjelaskan, hingga hari ini warga Banten yang positif flu asal Meksiko itu sebanyak 93 orang. Sedangkan yang baru dugaan terus mengalami penambahan, khususnya di wilayah Tangerang. “Tiga wilayah yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dinyatakan sudah endemis flu babi,” ujar Djadja.
Menurut Djaja, beberapa indikasi Tangerang menjadi endemis antara lain, karena Tangerang merupakan pintu masuk dalam dan luar negeri dengan Bandara Soekarno Hatta terletak di Cengkareng, Tangerang. “Kepadatan penduduk dan suhu udara yang tinggi juga menjadi persoalan cepatnya penyebaran firus A di Tangerang,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Wahyu Santoso menambahkan, dari 93 orang positif flu babi, Kabupaten Tangerang merupakan yang terbanyak yakni 62 orang, Kota Tangerang Selatan 14 orang, Kota Tangerang sembilan orang dan Kota Serang satu orang. “Diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak pasien suspect yang tengah dirawat,” ujarnya.
Wahyu menghimbau, ada beberpa langkah yang harus diperhatikan untuk menghindari virus flu babi, diantaranya masyarakat harus segera melapor apabila mengalami panas diatas 38 derajat celcius. "Apalagi kalau panasnya ditambah sesak nafas dan diare," kata Wahyu.
Selain itu, dia menganjurkan warga yang diduga mengalami gejala mirip flu babi agar tidak keluar rumah selama dua sampai tiga hari, menggunakan masker, dan biasakan prilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
MABSUTI IBNU MARAS