TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Budiawan menyatakan sedikitnya 200 santri di sejumlah pondok pesantren di Situbondo mengalami suspect flu babi. Namun karena sebagian besar kondisi mereka tidak terlalu parah, Dinas Kesehatan hanya melakukan rawat jalan terhadap mereka.
Sejumlah santri tersebut, kata Budiawan, tersebar di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Ponpes Al-Dzikro, dan Ponpes Walisanga. Sedangkan enam santri lain yang kondisinya parah hingga hari ini masih diisolasi. Dua santri diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Situbondo, sedangkan empat santri lainnya diisolasi di lingkungan pondok masing-masing.
Dua santri yang hingga sekarang diisolasi di RSUD Situbondo berasal dari Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Wahidah dan Lailiyatul. Sedangkan terhadap empat santri lain, identitasnya dirahasiakan.
Budiawan membantah kalau Wahidah,14, positif terjangkit flu babi, karena hasil uji Laboratoriun Kesehatan Daerah Jawa Timur masih diterimanya secara lisan. "Saya belum terima dokumennya. Kalau cuma per telepon belum bisa kita percayai," katanya kepada Tempo, Rabu (5/8).
Pada Selasa (4/8) sebelumnya, Direktur RSUD Situbondo Tony Wahyudi mengatakan, Wahidah dinyatakan positif terjangkit flu babi berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah dan ludah milik pasien di laboratorium. Hanya saja, informasi itu masih ia terima secara lisan dari Dinas Kesehatan setempat.
Menurut Budiawan, banyaknya para santri yang suspect flu babi diperkirakan karena banyaknya santri baru yang berdatangan dari daerah-daerah yang sebelumnya terdapat kasus flu babi. Ditambah kondisi para santri yang lemah akibat padatnya kegiatan di pondok. Namun hingga saat ini, seluruh santri yang suspect masih bisa tertangani. Dinas sudah menyebar seribu masker dan tamiflu di masing-masing puskesmas.
IKA NINGTYAS