TEMPO Interaktif, Semarang - Sekretaris Daerah Kota Semarang kembar. Keduanya sama-sama menjalankan tugas mulai kemarin. Kasus satu jabatan dengan dua pejabat ini akibat keputusan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip mengangkat Harini Krisniati sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah untuk menggantikan Soemarmo H.S., Kamis lalu. Sebelumnya, Harini menjabat Kepala Dinas Sosial dan Olahraga Kota.
Pengangkatan itu terkesan mendadak dan tidak dikemas dalam acara pelantikan, melainkan dalam rapat dinas biasa yang dihadiri seluruh pejabat di kantor wali kota. Bahkan Wali Kota Sukawi tak hadir dalam acara pelantikan Harini. Dia diwakili oleh Wakil Wali Kota Mahfud Ali. Sumarmo juga tak diundang dalam acara itu.
Harini, yang masih berkantor di ruang kerjanya yang lama, mulai menjalankan fungsinya sebagai Sekretaris Daerah dengan memimpin rapat yang dihadiri pejabat di kantor wali kota dan camat. Dia meminta seluruh pejabat itu dan camat menginventarisasi masalah di instansi masing-masing. Inventarisasi tersebut harus sudah selesai pada Selasa pekan depan.
Harini menolak berkomentar soal pengangkatan dirinya. Menurut dia, Sukawi telah menginstruksikan kepada seluruh pejabat agar menjalankan fungsinya. "Tidak boleh berpendapat soal hal yang sedang dipolemikkan (pengangkatan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah)," ujar Harini.
Sebaliknya, di ruang Sekretaris Daerah, Soemarmo tetap menjalankan tugas selaku Sekretaris Daerah. Ia mengaku belum menerima pemberitahuan pengangkatan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah. Soemarmo memimpin rapat persiapan bersama Dinas Perhubungan, kepolisian, dan instansi lain, terkait dengan persiapan pengoperasian Terminal Bus Mangkang. "Saya akan tetap menjalankan tugas seperti biasa," ujarnya. "Mengenai polemik yang ada, biarkan pemerintah provinsi yang berkomentar."
Dia menambahkan, jika Harini menandatangani surat yang berhubungan dengan Sekretariat Daerah, hal itu bisa berbahaya baginya. "Karena instruksi dari gubernur sudah jelas," ujarnya tanpa menjelaskan instruksi yang dimaksud.
Sejumlah kalangan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang menilai bahwa pengangkatan Harini merupakan klimaks dari tidak harmonisnya antara Sukawi dan Soemarmo.
Sumber di DPRD Kota Semarang menilai bahwa hal tersebut merupakan langkah Sukawi, yang juga Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah, untuk menjegal Soemarmo dalam pemilihan Wali Kota Semarang pada April 2010. Menurut informasi yang berkembang, Soemarmo akan maju menjadi calon wali kota melalui PDIP. Sukawi menolak berkomentar. "Nanti saja kalau semuanya sudah tenang," ujarnya.
SOHIRIN