TEMPO Interaktif, Malang - Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang kembali merawat seorang pasien yang terduga flu babi. Pasien inisial HG, 53, asal Kota Malang menjalani perawatan, setelah mengalami gejala sesak nafas, batuk, nyeri dan demam tinggi. "Pasien ditangani sesuai prosedur penanganan penyakit menular, contoh darah dan cairan diuji laboratorium," kata Ketua tim penanggulangan penyakit menular RSSA Malang, Gatoet Ismanoe, Sabtu (1/8).
Pasien HG kini tengah menjalani observasi di ruang isolasi sejak Jumat (31/7). Menurut Gatot, dalam uji cepat, HG terdeteksi tertular influenza tipe A plus. Namun, belum diketahui pasti apakah HG tertular virus H1N1 atau hanya virus influenza biasa. Ia menjelaskan, tim dokter telah memberikan obat tamiflu agar penyakit tersebut tak menjalar lebih parah. Ia, kata Gatot, mengalami gejala flu babi setelah pulang dari Singapura.
Sebelumnya, RSSA Malang merawat sebanyak tiga pasien suspek flu babi pada pertengahan Juli lalu. Mereka adalah satu keluarga warga dari Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pasien yang positif terkena virus influenza adalah BW, dosen Politeknik Negeri Malang. Sedangkan dua pasien yang masih suspek adalah ED, istri BW yang juga seorang dosen di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, dan anaknya EF ,18.
EF, siswa SMAN 3 Kota Malang ini tinggal di Amerika Serikat selama setahun mengikuti pertukaran budaya dalam progran AFS Intercultural Programs. Saat pulang, EF dijemput BW dan ED di Bandara Juanda Surabaya. Ketiga pasien telah diberikan obat tamiflu dengan dosis dua kali 75 miligram. Selain itu, Tim Dokter juga memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri sekunder terhadap pasien.
Kini, kondisi kesehatan ketiganya mulai pulih dan menjalani rawat jalan.
EKO WIDIANTO