TEMPO Interaktif, Samarinda - Evakuasi lima orang anak buah kapal kapal motor Cahaya Abadi Utama berhasil dilakukan. Mereka tiba di Samarinda, Kalimantan Timur, yang diangkut kapal motor teratai Prima 2, Kamis (30/7) sekitar pukul 16.30 WITA. Kelimanya dalam kondisi lemah fisik saat diturunkan dari KM Teratai menuju terminal Pelabuhan Samarinda.
"Semua ABK selamat, tak ada korban jiwa," kata Ajun Komisaris Polisi Handoko, Kepala Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Samarinda, Kamis (30/7).
Kapal Cahaya Abadi Utama dinyatakan tenggelam pada Senin (27/7) sekitar pukul 24.00 WITA di perairan Selat Makassar. Kapal kayu bermuatan 50 ton jagung dan 3.000 tandan pisang berlayar dari Kecamatan Budonbudon, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan dengan tujuan Samarinda pada Senin (27/7) pagi.
Kelima anak buah kapal, Sarman (25), Sahar (23) Syukur (52), Masyur (28) dan Sabran (27) yang bertindak sebagai juragan kapal. Handoko mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian Mamuju atas evakuasi ini. "Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian Mamuju," ujarnya.
Lima anak buah kapal tersebut dievakuasi ke Samarinda setelah diselamatkan kapal Teratai Prima 2 pada Kamis (30/7) sekitar pukul 08.00 WITA. Menurut Muhammad Amin Katang, Mualim II KM Teratai Prima 2, mereka diselamatkan di selat Makassar pada koordinat 01 derajat 51 menit 240 detik lintang selatan dan 117 derajat 47 menit 812 lintang timur.
"Sekitar 48 mil sebelah utara Pulau Ambo," kata Amin. Setiba di Pelabuhan Samarinda kelimanya dalam kondisi lemas. Pasalnya sejak kapal tenggelam, mereka tak makan dan minum. Selama tiga hari mereka terombang-ambing di lautan.
FIRMAN HIDAYAT