Pasien dengan inisial H menderita sakit mirip flu babi setelah pulang dari Singapura, kondisi kesehatan memburuk dengan demam tinggi disertai flu. Pada Senin (27/7) lalu, H masuk Unit Gawat Darurat dan langsung ditempatkan di ruang isolasi Flu Babi rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Sedangkan tiga pasien lainnya tidak memiliki sejarah pergi keluar negeri. Meski demikian, N dan S adalah santri dari salah satu pondok pesantren di daerah Jombang, Jawa Timur, yang tinggal di Serang. Sementara, untuk pasien berinisial D adalah sebagai santri dari Pondok Pesantren Al-Mubarok, Serang.
Kepala Ruangan rumah sakit umum daerah Serang, Yopi Triana membenarkan jika rumah sakitnya sedang merawat pasien terduga flu babi. Menurut dia, tindakan yang saat ini dilakukan oleh dokter adalah dengan memberikan tamiflu dan mengambil contoh darah para pasien untuk diuji di laboraturium, Departemen Kesehatan RI. “Sampel darah mereka belum diketahui, untuk pasien H baru akan diterima pada Kamis (30/7) dan untuk ketiga pasien lainya akan diketahui Jumat (31/7) mendatang,” kata Yopi.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Banten Wahyu Santo mengatakan, hingga saat ini sudah 80 warga Banten yang positif mengidap virus H1N1 alias flu babi. “Jumlah itu termasuk yang terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia yang semuanya mencapai 416 orang,” katanya.
Wahyu mengatakan, dari jumlah warga Banten yang positif flu babi, 45 orang diantaranya merupakan santri pondok pesantren Daar El Qolam, Jayanti, Tangerang. Sedangkan sisanya menyebar di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. ”Tiga kabupaten dan kota di Tangerang sudah pandemi flu babi, kami berharap virus ini tidak menyebar ke kota atau kabupaten lain,” kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan bahwa saat ini sebanyak 50.000 tablet tamiflu sudah dikonsumsi oleh warga yang terduga dan positif flu babi. Jika dalam beberapa hari mendatang virus tersebut masih mewabah, pihaknya akan minta Departemen Kesehatan untuk menambah tablet tamiflu.
MABSUTI IBNU MARHAS