TEMPO Interaktif, Mataram - Aliansi Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) di Mataram Selasa (28/7) melakukan aksi unjuk rasa menolak surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor 384/Menhut-II/2009 tertanggal 13 Mei 2009 yang mengizinkan 10 ekor komodo (lima pasang jantan dan betina) dipindahkan ke Bali untuk keperluan pemurnian genetika.
Aksi penolakan oleh puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah se-NTT yang berlangsung di perempatan Bank Indonesia Mataram itu dilakukan karena dikhawatirkan merugikan.
''Sudah banyak investasi pengusaha di Manggarai Barat. Ini mengancam kehidupan usaha wisata,'' kata Koordinator Lapangan Saiful Sarifudin, putra daerah Lembor Manggarai Barat.
Menurut mereka, seandainya dipindahkan dari kawasan Taman Nasional Komodo, dikawatirkan habitat di Bali tidak sesuai dan menyebabkan mati. ''Mutasi ini tidak rasional. Setahu kami tidak bisa di luar habitatnya,'' ucapnya.
Akhir pekan lalu, Kepala Pusat Informasi Departemen Kehutanan Masyhud menegaskan bahwa pengalihan 10 ekor komodo itu untuk keperluan penangkaran saja. ''Kalau sudah selesai akan dikembalikan ke habitatnya,'' ujarnya.
Selain itu, kata Masyhud, pertimbangan untuk memindahkan pasangan komodo itu karena komodo bersifat kanibal. Jika tidak mendapat makanan di habitat asalnya, dia akan memakan anaknya sendiri.
SUPRIYANTHO KHAFID