TEMPO Interaktif, Surabaya - Santri Pondok Pesantren Salafi Assafiiyah Al-Fitrah di Kelurahan Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, yang diduga terinfeksi flu babi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Haji Sukolilo Surabaya terus bertambah. Jika kemarin hanya 35 santri, saat ini bertambah menjadi 65 santri.
Banyaknya santri yang datang dengan gejala panas tinggi dan batuk pilek mirip gejala flu babi ini memaksa pihak rumah sakit membuat ruangan kusus isolasi di sebuah aula besar bernama aula Serambi Mekkah.
Di aula ini digelar karpet dan kasur lebar sebagai tempat berbaring santri ketika menjalani perawatan. Sebanyak lima dokter dan lima perawat disiagakan khusus untuk merawat para pasien.
Juru bicara RSU Haji, Imron Wahyudi, Selasa (28/7), mengatakan santri pertama datang Senin (27/7) sekitar pukul 11.30. "Semula yang datang hanya 10 orang, tapi secara bertahap hingga malam tadi terus bertambah hingga jumlahnya mencapai 65 orang," kata Imron.
Setelah dilakukan tes pertama untuk mengetahui suhu tubuh, pihak rumah sakit lantas memulangkan 34 santri karena panas suhu tubuhnya di bawah 38 derajat Celcius.
"Yang di atas 38 derajat tetap kita rawat dan diambil sampel darah dan ingusnya," kata Imron. Sebagai langkah awal, pihak rumah sakit juga memberikan Tamiflu kepada para santri ini.
Hasil tes sendiri, menurut Imron, baru bisa diketahui pukul 14.00 siang nanti. Jika ditemukan ada yang positif flu babi, RSU Haji rencananya akan merujuk para santri ini ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. "Di sini kita tidak punya alat dan ruang khusus, jadi kalau positif ya kita rujuk ke RSUD Dr Soetomo," kata Imron.
FATKHURROHMAN TAUFIQ