"Mereka tiba-tiba panas tinggi dan batuk pilek," kata Dr Samsul Huda, ketua tim dokter RSU Haji Sukolilo ketika ditemui di ruananya, Senin (27/7).
Menurut Samsul, para santri ini juga memiliki riwayat bersentuhan dengan beberapa warga negara asing yang beberapa waktu lalu datang ke pesantren mereka.
Untuk memastikan, apakah para santri ini terkena flu babi, pihak rumah sakit juga langsung mengambil sampel darah, dan ingus. Hanya saja, dari 35 santri, hanya lima santri yang diambil sampel darahnya. "Yang paling parah yang kita ambil sampelnya mungkin lusa baru ketauan hasilnya," terang Samsul. Sampel darah kelima santri ini selanjutnya dikirim ke laboratorium daerah Surabaya.
Ditemui terpisah, Musthofa, salah seorang pengurus pesantren membenarkan adanya warga Singapura yang beberapa waktu lalu berkunjung kepesantren. "Saat haul memang ada saudara santri dari Singapura datang," terang Musthofa.
Hanya saja, dirinya tak yakin jika para santri terserang flu babi. "Mereka sakit setelah kerja bakti, mungkin karena kecapean saja," tambah Musthofa. Meski demikian, ke 35 santri saat ini dikarantina diruangan kusus di RSU Haji sambil diberikan terapi khusus.
FATKHURROHMAN TAUFIQ