TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Jajaran Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Yogyakarta menggulung lima pembuat dan pengedar uang palsu. Barang bukti berupa peralatan cetak, komputer dan uang palsu sebanyak Rp 196.610.000 kini diamankan polisi.
Menurut Kapoltabes Yogyakarta, Komisaris Besar Agus Sukamso, peredaran uang palsu tersebut disinyalir antar daerah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Lampung serta Palembang.
“Polisi baru menangkap lima orang, baik pembuat maupun pengedar, kami masih mengejar pengedar lainnya,” kata dia, Selasa (21/7).
Ribuan lembar uang palsu tersebut berupa Rp 100 ribu sebanyak 1.198 lebar, Rp 50 ribu sebanyak 1.485 lembar dan uang Rp 20 ribuan sebanyak 185 lembar.
Para tersangka pembuat dan pengedar uang palsu tersebut adalah Setyo Mulyono (45) warga Jetis Yogyakarta, Sugiyono (54) asal Cilacap, Andri Setiawan (34) asal purworejo, Nanang Yulianto (32) asal Malang Jawa Timur dan seorang pembuat uang palsu Habib Darmawan (35) asal Banjarnegara yang tinggal di Gandekan, Bantul, Yogyakarta.
Penangkapan bermula dari pancingan petugas yang pura-pura membeli uang palsu sebesar Rp 20 juta yang akan dibeli dengan Rp 10 juta uang asli. Transaksi dilakukan dengan pengedar Setyo Mulyono di daerah Jetis. Usai Setyo ditangkap lalu petugas menegembangkan dengan penagkapan pembuat uang palsu tersebut yaitu Nanang dan dua tersangka lainnya di Bantul.
“Dari informasi para tersangka, ada satu lagi yang mengdarkan di Cilacap, petugas langsung menuju ke sana dan tersangka bisa dibekuk,” kata Agus Sukamso.
Agus menambahkan, kelima tersangka memang merupakan target operasi. Modus peredaran uang palsu tersebut dengan cara setiap Rp 1 juta uang palsu dijual seharga Rp 250 ribu uang asli.
Menurut kepala satuan Reserse Kriminal Poltabes Yogyakarta, Komisaris Syaiful Anwar penangkapan dilakukan setelah adanya laporan dari warga dengan ditindaklanjuti dengan penyelidikan selama satu minggu.
“Peran aktif masyarakat sangat penting, meskipun kami juga selalu mengamati dan mengawasi peredaran uang palsu,” kata dia.
Pihak kepolisian juga berharap kepada masyarakat dan perbangkan untuk teliti. Sebab uang palsu yang beredar sangat mirip dengan aslinya.
Salah satu sumber kepolisian yang enggan disebut namanya mengisahkan, ia mencoba menyisipkan satu juta uang palsu yang disetorkan di salah satu bank, namun tidak terdeteksi oleh alat deteksi uang (lampu ultra violet). Namun ia berterusterang bahwaitu uang palsu.
MUH SYAIFULLAH