TEMPO Interaktif, Batam - Komandan Landasan Udara Tanjungpinang Kolonel Penerbang Nandang Sukarna mengatakan, pesawat tempur asing masih sering melanggar wilayah terbang Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di wilayah Kepulauan Riau. " Jadi harus dijaga kedaulatan kita," kata Nandang kepada Tempo usai menyaksikan latihan gabungan Tentara Nasiona Indonesia Angkatan Darat, Angkata Laut dan Angkatan Udara di Bandara Hang Nadim, Batam, Kamis (16/7).
Latihan gabungan ini melibatkan 1.100 personel dari ketiga angkatan. Simulasi pada latihan ini menggambarkan ada pesawat asing yang coba terbang di wilayah Indonesia khususnya di Kepulauan Riau, kemudian pesawat tempur Indonesia menghalau pesawat itu dan memberikan peringatan harus mendarat sebelum ada tindakan lebih keras. Namun pesawat itu terus terbang tidak mengindahkan peringatan itu. Akhirnya dua pesawat tempur memaksa pesawat tempur asing itu mendarat di Bandara Hang Nadim. Setelah mendarat, pilot pesawat tempur asing itu dibekuk dan dibawah ke suatu tempat untuk diintrogasi.
Nandang mengemukakan perlu diperkuat radar di tiap bandara karena sangat berbahaya bila pesawat tempur asing terus ke wilayah Indonesia. Apalagi Kepulauan Riau khususnya Natuna dan Anambas sangat sering dilintasi pesawat tempur asing tanpa pemberitahuan. Ini merupakan latihan puncak dijajaran TNI Angkatan Udara dan akan terus dilanjutkan ." Jangan sampai negara kita diserang," katanya.
Kepala Bandara Hang Nadim, Hendro Hariyono mengemukakan bahwa perlu penambahan radar di tiap titik bandara baik bandara sipil dan militer. Sejauh ini pengendali navigasi masih dari Singapura. " Radar di Tanjungpinang rusak pula," katanya. Ia menyebutkan tower di Bandara Hang Nadim hanya diizinkan memantau 1.500 feet, selebihnya dipantau pihak Singapura. Akibatnya pesawat kita terbang diatas ketinggian lebih dari 1.500 feet, pihak Singapura lebih dahulu mengetahui.
Hendro Hariyono mengemukakan Bandara Hang Nadim dibangun untuk bandara sipil, jadi beda dengan bandara militer. " Ini aturan internasional," katanya. Disebutkan ada 13 operator di Bandara Hang Nadim yang tiap hari menggunakan fasilitas bandara yang panjang landasan pacunya 4.000 meter ( 4 kilometer ) itu. Dilihat dari fasilitas bandara seperti panjangnya, lebar dan lain-lain, Bandara Hang Nadim memenuhi syarat yang cukup, tapi soal navigasi udara perlu ditingkatkan. " Setidaknya sama dengan Singapura," ujar Hendro.
RUMBADI DALLE