Keterpurukan para penjual daging babi di Bandar Lampung itu karena warga dan rumah makan yang biasa menyajikan menu babi mulai beralih pada daging ayam atau sapi. Warga umumnya mengaku khawatir terkena virus H1N1 jika mengkonsumsi babi. “Bahkan para penjual bakso yang biasa mencampurkan tulang babi di kuah mereka sudah beralih ke tulang sapi yang harganya lebih tinggi,” katanya.
Apalagi sebelumnya seorang warga Bandar Lampung, Conny, 52 tahun, sempat dirawat selama sepekan di Rumah Sakit Umum Abdul Muluk Bandar Lampung karena diduga terkena flu babi meski kemudian dinyatakan negatif. Kasus itu membuat kekhawatiran warga menguat untuk tidak menyantap daging babi.
Penjual daging babi yang takut merugi lebih besar memilih berhenti berjualan. Di pasar yang berada di pusat kota Bandar Lampung itu kini hanya enam penjual saja yang bertahan dari dua belas orang sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di Pasar Kangkung Teluk Betung, Bandar Lampung.
Di pasar yang berada di dekat perkampungan pecinan itu, tampak daging babi yang mereka jajakan masih mengeluarkan asap karena baru saja dikeluarkan dari lemari pembeku. Mereka mengeluhkan omzet penjualan turun hingga 70 persen dari hari biasanya. “Kami hanya mampu menjual dua ekor babi dari enam ekor babi pada saat isu flu babi belum merebak,” ucap Suyanto.
Suyanto berharap pemerintah cepat tanggap dalam menangkis isu flu babi dengan berkampanye aman makan daging babi jika dimasak dengan benar. “Bukankah saat merebak isu flu burung pemerintah gencar berkampanye kenapa saat ini mereka tidak melakukan yang sama untuk daging babi,” tegasnya. Dia berharap pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap babi.
Kasus Influenza A H1N1 atau flu babi di Indonesia mencapai 122 orang. Selasa (14/7) lalu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan terdapat dua orang korban yang meninggal, namun masih dikaji apakah mereka positif mengidap penyakit yang juga dikenal sebagai flu Meksiko tersebut.
Kedua pasien itu meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali dan pasien di sebuah rumash sakit di Padang, Sumatera Barat. Pasien di Bali memiliki riwayat TBC sejak tahun lalu dan masih diselidiki apakah mengidap H1N1. Demikian pula yang di Padang, yang sempat kontak dengan orang asing saat berwisata di Dufan, Jakarta.
Pemerintah sendiri menyatakan status kejadian luar biasa atas flu babi sudah otomatis ditetapkan sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status dunia berada di level 6 pada 11 Juni 2009.
NUROCHMAN ARRAZIE