TEMPO Interaktif, Serang - Rumah Sakit Umum Daerah Serang, Banten, menyatakan diri siaga terhadap pandemi flu babi. Kepala Ruangan Isolasi Flu Babi dan Flu Burung rumah sakit pemerintah tersebut Yopi Triana mengatakan, saat ini menambah menjadi tiga ruangan yang telah disiapkan dari sebellumnya yang hanya satu ruangan.
“Dua ruangan disiapkan untuk pasien kritis, satu lagi untuk pasien yang suspect,” kata Yopi hari ini, Rabu (15/7).
Ruang isolasi flu babi sendiri berada paling belakang rumah sakit umum daerah Serang. Setiap tempat tidur dilengkapi dengan monitor dan alat bantu pernafasan. Selain itu, alat pelindung diri bagi dokter atau pengunjung juga sudah disiapkan. Yopi menuturkan, di ruangan tersebut ada sekitar 1.000 tablet tamiflu. “Petugas yang berjaga disini ada 11 orang, alat pelindung diri dipakai hanya satu kali, setelah dipakai langsung dibuang,” ujarnya.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Banten Wahyu Santoso mengungkapkan, saat ini sudah tercatat 12 warga Banten yang terjangkit flu babi, “Seluruhnya warga Tangerang,” katanya. Enam orang masih dirawat, satu pasien sudah sembuh, serta lima pasien masih dalam pemulihan.
Bahkan kata dia, empat korban terakhir yang positif terjangkit virus H1N1 warga Tangerang tersebut menurut Wahyu berasal dari satu keluarga. Keempat orang itu adalah RS, 14 tahun, laki-laki; F, 4 tahun, perempuan; G, 26 tahun, laki-laki, dan KR, 39 tahun, perempuan.
Ia melanjutkan, jika rumah sakit umum Tangerang tidak mampu menampung pasien flu babi, tidak tertutup kemungkinan akan dirujuk ke rumah sakit umum Serang. Kata Wahyu, saat ini pemerintah menjadikan dua rumah sakit pemerintah sebagai rujukan pasien flu babi di Banten, “Warga juga bisa ke rumah sakit swasta, jika biaya ingin diganti bisa mengajukan klaim ke Departemen Kesehatan.”
MABSUTI IBNU MARHAS